Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah 0-1, Nurdin Halid Puas

Kompas.com - 07/11/2009, 19:05 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Tim nasional Singapura yang sebelumnya mengaku buta kekuatan lawan dan kurang persiapan ternyata berhasil memecundangi tim tuan rumah dengan skor 1-0 (0-0) pada hari pertama babak kualifikasi Piala Asia U-19 Grup F di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (7/11). Alur penyerangan tim Indonesia tertahan di lini tengah lawan.

Pada sepuluh menit pertama, Indonesia mendominasi permainan. Penyerang Yandi Sofyan Munawar membahayakan gawang yang dikawal Muhammad Neezam bin Abdul Aziz melalui sundulan kepala pada menit pertama. Adik pemain Persisam Samarinda Zainal Arif ini memanfaatkan umpan silang dari kapten Syamsir Alam.

Gol kemenangan Singapura dicetak oleh Madhu M Mohana pada menit ke-68. Pemain belakang ini menyontek tembakan deras dari Muhammad Safuwan bin Baharudin yang beroperasi di pojok kanan gawang. Pelatih Indonesia, Cesar Manuel Payovich Perez menilai gol itu tidak sah, karena ada pemain Singapura yang menarik kaus pemainnya tepat sebelum gol terjadi.

Gol tersebut menghancurkan mental pemain Indonesia. Pola serangan menjadi tidak terarah. Pada menit ke-70, misalnya, serangan yang diupayakan oleh Syamsir tertahan di lini tengah lawan. Empat pemain Indonesia yang berdiri di batas garis kotak penalti tidak bergerak untuk membuka jalur serangan baru. Syamsir yang berputar-putar menghindari rebutan lawan akhirnya hanya bisa melepaskan umpan lambung ke arah kiri yang tidak jelas ditujukan pada siapa.

Wasit Huang Junjie asal China menghadiahi tiga kartu kuning untuk pemain Singapura, yaitu Luo Zenlun Eugene, Azfar, dan Muhammad Raihan bin Abdul Rahman. Satu kartu merah dilayangkan untuk pemain cadangan Muhammad Khairul Nizam bin Mohammad Kamal yang diduga mengumpat wasit dari bench. Adapun kartu kuning untuk Indonesia diterima oleh Abdul Rahman Lestahulu dan Syamsir.

Nurdin puas

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang menyaksikan dari tribun VIP mengaku puas dengan penampilan tim yang dilatih selama dua tahun di Uruguay tersebut. “Sama sekali tidak mengecewakan. Mereka mampu membuat banyak peluang,” katanya.

Menurut Nurdin, PSSI berani mengambil risiko menurunkan pemain yang mayoritas berusia 17 tahun, sementara lawan mereka berusia di atas 18 tahun. Hasil dari pertandingan pertama kemarin tidak mengubah target yang dibebankan, yaitu lolos dari babak kualifikasi ini.

“Kami tetap menargetkan bisa mengatasi lawan, meskipun secara umur bukan kelasnya. Sebelumnya kami berencana menggabungkan tim ini dengan pemain yang berusia 18 maupun 19 tahun. Tetapi demi menjaga kekompakan, tim ini dipertahankan,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com