Laporan wartawan Kompas Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, KAMIS — Selain menuntut persamaan hak di bidang pelayanan publik, ekonomi, dan sosial, waria juga berharap mendapatkan hak yang sama di bidang politik. Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) Mami Yuli mengatakan, waria juga punya keinginan menjadi anggota Dewan. Dengan duduk di lembaga perwakilan rakyat, menurutnya, waria bisa memperjuangkan dan menyuarakan aspirasinya yang selama ini tak ditanggapi lebih jauh.
"Ada keinginan jadi anggota Dewan, kita juga kan warga negara yang punya hak sama," kata Yuli, di sela-sela audiensi dengan anggota Komisi IX DPR, Kamis (22/1) di Jakarta.
Namun, Direktur Eksekutif Srikandi Sejati Leni Sugiarto menekankan, sebelum berjuang lebih jauh untuk mendapatkan hak di bidang politik, kaum waria masih mengutamakan perjuangan agar diterima oleh masyarakat. "Soal politik tidak jadi masalah, yang penting penerimaan masyarakat. Bagaimana politik yang mendukung kami, terserah. Tapi kami tidak berpihak pada partai A atau partai B," ujar Leni.
Terkait dengan penggunaan hak pilih pada pemilu, Yuli memaparkan, sebagian waria sudah menggunakan hak pilihnya. Penggunaan hak pilih yang tergantung pada pendataan kependudukan secara administratif, dikatakan Yuli, menjadi hambatan tersendiri. "Selama ini kami selalu menggunakan hak pilih, terdaftar atau tidaknya (sebagai pemilih) tergantung daerah masing-masing. Tapi kalau diminta untuk memilih salah satu partai kita tidak mau," kata Yuli.
Ditambahkannya, partai politik yang ada kurang mendekatkan diri untuk pemberdayaan waria. "Mereka (partai) ketika mendekati saja menyampaikan banyak janji. Tapi ketika lolos, banyak janji yang tidak ditepati," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.