JAKARTA, JUMAT - Sejumlah rekan almarhum Ronny Pattinasarany menyatakan sangat kehilangan sosok panutan di dunia sepak bola. Ronny merupakan salah satu orang yang konsisten dengan pengembangan sepak bola di tanah air.
"Saya kenal sudah lebih dari 20 tahun lalu. Ketika saya masih remaja 18 tahun beliau menjadi kapten timnas. Waktu itu saya di Arseto Solo dan beliau dari Warna Agung. Beliau sosok senior yang jadi panutan kami," kata Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah di Jakarta (19/9).
Dalam kenangan Bambang, Ronny selalu konsisten dalam mengambil keputusan dan memberikan bantuan dan dorongan kepada pemain senior maupun junior. Menurutnya, almarhum tidak segan-segan membela rekan-rekannya selama mereka benar.
"Ketika saya dipasang (sebagai striker timnas), beliau akan bilang, 'Tidak usah takut.' Dia akan membela pemain yang senior ataupun kita yang masih muda-muda kalau posisi kita benar. Beliau tidak segan-segan berkata lantang kepada manajemen PSSI," tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pelatih timnas Indonesia, Benny Dollo. Pelatih yang kerap dipanggil Bendol ini menyatakan salut terhadap komitmen Ronny yang menumpahkan seluruh perhatiannya terhadap sepak bola. "Orangnya itu sangat lugas dan apa adanya. Kalau dia tidak senang, ya dia akan bilang tidak senang," papar Bendol.
"Betul-betul selama hidupnya beliau cari nafkah dan bekerja dengan bola. Dia seratus persen memberikan hidupnya untuk bola," kata Bendol yang datang ke RS Omni Medical Center Pulomas, Jakarta Timur, sepuluh menit setelah Ronny mengembuskan napas terakhir.
Keseriusan Ronny dalam mengembangkan sepak bola tanah air itu, menurut Bambang dan Bendol, tampak dari keinginannya menimba ilmu kepada siapa pun termasuk kepada rekan-rekannya yang jauh lebih muda. Ronny yang pernah mendapat tugas mengurus pembinaan pemain-pemain muda PSSI bahkan tidak segan memercayakan tugas kepada juniornya.
"Dia selalu ingin tahu dan tidak segan bertanya kepada yang lebih muda. Dia selalu berdiskusi dengan siapa pun. Jika tidak tahu, beliau tidak segan menyerahkan tugas kepada yang lebih mampu," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.