YOGYAKARTA, SELASA - PSSI masih berupaya dan terus melobi pengurus Konfederasi Sepak bola Asia atau AFC, terkait permintaan FIFA dan AFC kepada PSSI dalam pembenahan Pedoman Dasar. Mereka tetap yakin Indonesia tak akan terkena sanksi pembekuan keanggotaan.
”Setelah tahu ada surat dari AFC, saya telepon Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes. Intinya saya selaku pemerintah mengingatkan jangan sampai Indonesia terkena sanksi. Kalau kena sanksi, ancaman saya untuk memidanakan pengurus PSSI akan saya lakukan,” kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault di sela-sela kunjungan kerja di Yogyakarta dan Solo, Senin (17/3).
Menurut Adhyaksa, saat ditelepon itu Nugraha Besoes mengatakan sedang mengupayakan lobi ke pejabat AFC. ”Rencananya mereka akan bertemu di Malaysia, 26 Maret ini, untuk melobi AFC,” ujarnya.
Adhyaksa mengatakan, tidak akan mencampuri lobi itu. ”Yang pemerintah mau, PSSI menyelesaikan kewajiban sesuai perintah FIFA dan AFC. Kalau itu tidak dilakukan, pemerintah sudah menyiapkan langkah cukup keras untuk menyelamatkan sepak bola nasional,” tegasnya.
Pada tanggal 6 Maret lalu, AFC mengirim surat ke PSSI yang meminta PSSI menyelesaikan kewajiban dan tidak bisa dinegosiasikan lagi. Mengenai hal itu, Adhyaksa tidak mau komentar. ”Ya, Anda tanya PSSI, mereka mengerti apa tidak surat AFC itu. Saya tegaskan pemerintah hanya ingin PSSI menuntaskan kewajiban dan jangan sampai kena sanksi,” ujarnya.
Nugraha Besoes, yang dihubungi via telepon, tidak menjawab. Juru bicara PSSI Mafirion mengakui adanya rencana pertemuan dengan AFC, 26 Maret. ”Sebenarnya itu bukan lobi, tetapi semacam konsultasi. Kami perlu konsultasi untuk menyelesaikan Pedoman Dasar,” ujar Mafirion.
Soal Nurdin Halid, Adhyaksa menyarankan agar para Pengurus Daerah (Pengda) PSSI, menghimpun diri untuk penggantian.
”Saya sendiri sudah katakan kepada Pak Nurdin Halid agar mundur, tetapi dia tidak mundur-mundur. Seharusnya pengda mendorong, kalau memang harus musda atau apa, lakukan. Ini tidak ada yang bergerak,” kata Adhyaksa.
Saatnya turun tangan
Di Jakarta, Minggu (16/3), mantan Ketua Umum Persija Jakarta Biner Tobing menilai, sudah saatnya Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Mennegpora) turun tangan mengatasi masalah PSSI, mewakili pemerintah. ”Sekarang sudah terbukti, PSSI tidak beritikad baik untuk menyelesaikan revisi Pedoman Dasar dan menggelar pemilihan ulang ketua umum. Kalau menurut saya, Mennegpora harus turun tangan,” kata Biner.
Ia menyarankan Mennegpora berkorespondensi dengan FIFA, menceritakan perkembangan di Indonesia. ”Mengingat, jika sampai Indonesia terkena sanksi pembekuan keanggotaan, seluruh insan sepak bola nasional ikut terkena dampaknya. Bukan hanya Nurdin dan pengurus PSSI,” ujar Biner.
Ketua Umum Persis Solo, yang juga Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengajukan Solo sebagai tuan rumah penyelenggara musyawarah nasional luar biasa PSSI, dengan agenda pemilihan ketua umum baru. Menurut Rudy, munaslub sudah sangat pantas digelar dengan adanya kasus Nurdin Halid ini. ”Kalau tidak, Pak Nurdin tidak diganti-ganti. Sepak bola kita tambah kacau,” kata Rudy. (EKI/PRA/ADP/OTW)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.