KOMPAS.com - Persik Kediri telah melapor ke Satgas Anti Mafia Bola atas dugaan terjadinya kecurangan pada laga pekan ke-31 Liga 1 2203-2024 melawan Bhayangkara FC,
Manajemen Persik ingin mengusut tuntas apa yang terjadi dengan laga yang berakhir 7-0 bagi kemenangan Bhayangkara FC di Stadion STIK Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Direktur Persik, Souraiya Farina, mengatakan manajemen pada awalnya tidak mencurigai adanya kecurangan selama laga berlangsung.
Namun, setelah laga berakhir ada pihak dari federasi yang mendatangi tim dan menyarankan untuk melaporkan dugaan kecurangan atas hasil akhir mengejutkan itu.
Usai laga, manajemen langsung melakukan evaluasi bersama dengan jajaran pelatih dan seluruh pemain hingga Rabu (17/04/2024).
Tak menunggu waktu lama bagi manajemen untuk membuat laporan secara resmi dan mendorong Satgas Anti Mafia Bola untuk mengusut tuntas.
"Kami justru saat laga itu kaget dan syok. Tidak sempat mencurigai adanya kecurangan selama pertandingan berlangsung," kata wanita yang biasa disapa Farina itu.
"Justru ada pihak luar klub yang menyarankan pada kami untuk melapor."
"Kami justru mendapat informasi bahwa saat pertandingan berlangsung ada oknum mencurigakan yang berada di stadion dan diduga 'bermain'."
"Tapi, bukan kami yang mengetahui, kami justru diberi tahu. Oleh karena itu kami melaporkan pada Satgas untuk diusut," imbuhnya.
Kekalahan dengan jumlah besar tersebut pun ramai di media sosial dengan pembahasan mengarah ke dugaan match fixing.
Hasil tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengingat tim sedang dalam performa bagus dan tengah berjuang untuk naik ke empat besar.
Hingga jelang laga pekan ke-31, Persik menempati posisi ke-6 dengan perolehan 46 poin.
Sedangkan, Bhayangkara FC berada di zona degradasi nomor 2 dari bawah klasemen sementara.
Sebelum menang telak dari Persik, tim baru meraih 3 kali kemenangan, 11 kali seri, dan 16 kali kalah sepanjang musim ini.
Souraiya Farina mengaku tim berjuluk Macan Putih memiliki kekeluargaan yang erat dan saling mempercayai semua anggota baik manajemen, tim pelatih, official dan pemain.
Namun, jika ditemukan indikasi keterlibatan kecurangan, manajemen akan mendukung penerapan sanksi yang berlaku.
"Kami percaya pemain 100 persen. Tapi apabila memang terbukti ditemukan kecurangan maka kami mendukung penerapan sanksi yang berlaku," katanya.
Atas hasil buruk dan memalukan sepanjang musim Liga 1 2203-2024 manajemen dan jajaran tim meminta maaf kepada seluruh fans dan suporter Persik Kediri serta masyarakat Indonesia.
Kini memasuki laga krusial manajer tim Sayid Nur Ichsan berharap suporter tetap mau memberikan dukungan penuh kepada Renan Silva dkk.
Manajemen memastikan untuk berupaya lebih keras lagi guna memastikan produktivitas pemain di tiga sisa laga Liga 1 2023-2024.
Pada laga terdekat pekan ke-32 Persik akan menjamu Persita Tangerang sekaligus menjadi laga home terakhir di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (20/04/2024) sore.
"Kami akan berjuang untuk bisa memenangkan tiga laga terakhir. Kami berharap suporter akan memberikan dukungan penuh," pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2024/04/19/20425168/alasan-persik-layangkan-laporan-ke-satgas-antimafia-bola