Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milan Frustrasi, Teka-teki Rossoneri Dipecahkan De Rossi, Leao Emosi

KOMPAS.com - AC Milan merupakan tim yang sulit ditebak dan penuh teka-teki. Namun, teka-teki itu sukses dipecahkan Roma asuhan De Rossi yang membuat Rafael Leao frustrasi.

AS Roma besutan Daniele De Rossi membawa pulang kemenangan dari markas AC Milan, Stadion San Siro pada laga leg pertama perempat final Liga Europa 2023-2024.

Partai Milan vs Roma pada Jumat (12/4/2024) dini hari WIB berakhir dengan kedudukan 0-1. Gol kemenangan tim tamu lahir berkat tandukan Gianluca Mancini (17').

"Saya yakin dengan cara tim saya bermain dan kami adalah sebuah tim yang, berkat ide, kemauan, dan konsep, mampu memainkan sepak bola modern, dengan kecepatan, intensitas, serta kemampuan untuk menjadi sulit ditebak," tutur pelatih Milan, Stefano Pioli sebelum duel melawan Roma.

Harapan Pioli tak menjadi nyata. Sebaliknya, De Rossi sukses memecahkan teka-teki Rossoneri (Si Merah-Hitam).

Kemenangan Roma atas Milan di San Siro itu menunjukkan kejelian De Rossi dalam meramu strategi. 

Milan yang biasanya mengejutkan lawan lewat kombinasi permainan dari sayap kiri via Theo Hernandez-Rafael Leao, bisa diredam pasukan De Rossi. 

De Rossi sadar dengan potensi ancaman kaki-kaki cepat Milan di sektor sayap kiri. Karena itu, sang pelatih kelahiran Ostia tersebut menggeser posisi Stephan El Shaarawy.

El Shaarawy yang selama ini lebih sering ditempatkan De Rossi di sisi sayap kiri Roma, dalam laga kontra Milan ini didaulat menyisir sayap kanan.

Tujuannya adalah untuk mengimbangi kecepatan duo Theo-Leao.

Keputusan De Rossi tokcer lantaran kombinasi El Shaarawy dengan sang bek sayap kanan Roma, Zeki Celik, sukses meminimalisasi ruang gerak Theo-Leao.

“Sejujurnya, kami tidak menduga El Shaarawy bermain di kanan, tapi itu tidak membuat banyak perbedaan."

"Mereka mencoba mengurangi ruang gerak Theo dan Leao, tapi kami memindahkan permainan ke sisi lain dan membangun pergerakan di sana. Kami punya banyak tembakan, tapi tanpa kualitas dan presisi yang kami butuhkan pada level ini," ucap pelatih Milan, Stefano Piolo, dikutip dari Football Italia.

Milan memang menghujani Roma dengan 25 tembakan, namun tak ada satu pun yang menggetarkan jala gawang Mile Svilar.

Leao juga melalui malam yang berat. Menurut catatan La Gazzetta dello Sport, sayap lincah asal Portugal itu tak sekali pun membuat tembakan tepat sasaran dan dribel sukses!

Tercatat, Leao juga 11 kali kehilangan bola. Publik San Siro yang tak puas, lantas menghujani Leao dengan siulan usai pertandingan.

Rasa frustrasi Leao memuncak saat ia melalui area mixed zone San Siro yang dipadati wartawan.

"Inilah dia Leao pergi," tutur seorang jurnalis dalam video yang dibagikan oleh Voce Giallorossa.

Tak jelas apakah sang jurnalis itu mengatakan hal lain sebelum mengucap kalimat itu. Satu hal yang pasti, Leao menunjukkan emosi.

"Apa yang kamu inginkan?" ujar Leao.

Si wartawan memilih diam dan tak memberikan respons karena tengah melakukan siaran langsung. 

Menurut keterangan dari jurnalis Sky Sports Italia, Manuele Baiocchini, Leao merasa "tersakiti" dengan siulan yang dialamatkan kepadanya oleh publik San Siro. 

Rasa kesal itu lantas tak tertahankan kala ia melintasi area mixed zone.

https://bola.kompas.com/read/2024/04/12/22001548/milan-frustrasi-teka-teki-rossoneri-dipecahkan-de-rossi-leao-emosi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke