KOMPAS.com - Pelatih Timnas Malaysia, Kim Pan-gon, memberi perlawanan setelah dirinya mendapat tekanan besar dari publik Negeri Jiran sepanjang Piala Asia 2023.
Timnas Malaysia mengakhiri partisipasi di Piala Asia 2023 dengan menahan imbang Korea Selatan secara impresif dan dramatis dengan skor 3-3 pada Kamis (25/1/2024).
Malaysia bahkan bisa unggul 2-1 dari Korea Selatan lewat gol-gol Faisal Halim (51') dan penalti Arif Aiman (62') yang mematahkan gol awal Jeong Woo-yeong (21').
Korsel kemudian unggul 3-2 dengan gol bunuh diri kiper Malaysia Syihan Hazmi (82') serta penalti injury time Son Heung-min.
Akan tetapi, tembakan Romel Morales dari luar kotak penalti membuat laga berakhir imbang 3-3.
Partai itu menjadi kali pertama Malaysia mencetak gol di Piala Asia 2023 setelah mereka kalah 0-4 dari Jordan lalu kalah 0-1 dari Bahrain, dua hasil yang membuat Malaysia terusir dari turnamen dan Kim Pan-gon merasakan tekanan dari media-media dan publik Malaysia.
Tak heran apabila ia melawan balik ketika ditanya apa kata-kata motivasi yang disampaikan kepada timnya sehingga berhasil menahan dua kali juara Piala Asia tersebut.
"Kemarin, Anda ingin saya keluar (dari timnas) dan sekarang Anda bertanya apa kata-kata motivasi saya?" tuturnya di konferensi pers seusai laga.
"Ini yang telah kami lakukan, selalu. Kami seperti keluarga. Apa yang saya katakan selalu adalah kami perlu memberikan yang terbaik kepada para pemain."
"Kemarin Anda mencerca, sekarang Anda memuji. Anda tak bisa seperti itu"
Ia pun meminta agar publik Malaysia melihat kemajuan yang telah terlihat di sepak bola Malaysia sejak ia pertama datang pada 2022 ketimbang hanya di Piala Asia 2023.
Partisipasi di Qatar 2023 merupakan kali pertama Malaysia lolos lewat jalur kualifikasi ke Piala Asia sejak 1980.
Malaysia menjadi tuan rumah bersama Indonesia, Vietnam, dan Thailand pada turnamen edisi 2007 tetapi mereka menjadi satu-satunya yang menelan tiga kekalahan beruntun di turnamen.
"Malaysia telah menunggu 40 tahun lebih untuk lolos kualifikasi," ujarnya.
"Para pemain Malaysia tak pernah merasakan tekanan bermain di turnamen indah seperti ini dan kami semua harus menikmatinya dengan determinasi untuk kembali lagi."
"Kita harus memberi waktu, memberi dukungan kepada para pemain, dan membangun fondasi solid untuk kembali lagi."
"Dalam dua tahun terakhir, kami memberi kalian semua hasil-hasil dan performa hebat."
"Saya tahu Anda menunggu kegagalan saya dan saya selalu siap, tak masalah. Tadi malam bahkan Anda menunggu saya dipecat."
https://bola.kompas.com/read/2024/01/26/00103298/perlawanan-kim-pan-gon-usai-malaysia-menahan-imbang-korea-selatan-secara