Sang bek kanan merupakan alumni Persebaya Surabaya U20 yang menjuarai EPA (Elite Pro Academy) Liga 1 2019 silam.
Bersama Rizky Ridho, Ernando Ari, Koko Ari, Brylian Aldama, M. Kemaludin, Moch Supriadi dan pelatih Uston Nawawi, Arief Catur bahu membahu mengantarkan Persebaya menjadi juara.
Nama-nama pemain tersebut kini menghiasi kasta atas sepak bola Indonesia.
Arief Catur (24 tahun) membuat ceritanya sendiri. Di saat teman-temannya mendapatkan promosi ke tim utama dan meledak bersama Persebaya, ia justru masuk ke skuad PON Jatim.
Ia sukses membawa medali perunggu atau peringkat ketiga di PON Papua 2020 lalu.
Setelah itu, ia menjadi bagian Persikab Kabupaten Bandung yang dihuni mayoritas tim PON Jatim. Arief Catur menorehkan prestasi dengan membawa Persikab promosi ke Liga 2 musim 2023 ini.
Setelah itu, kesempatan berseragam Persebaya akhirnya tiba. Ia ditarik oleh pelatih Aji Santoso pada awal musim Liga 1 2022-2023 silam.
Pemain berusia 24 tahun itu dipercaya untuk membangun kembali lini belakang Persebaya yang jelang musim 2022-2023 ditinggal nama-nama seperti Reva Adi, Ady Setyawan, Alie Sesay, dan Frank Rikhart Sokoy.
Kepercayaan tersebut tidak disia-siakan Arief Catur. Ia tampil 21 kali dengan suguhan performa meyakinkan.
Kehadirannya juga mampu membuat tim berjuluk Bajul Ijo itu tenang saat kehilangan Koko Ari yang sering absen karena dipanggil timnas Indonesia.
Kini ia berhasil mendapatkan popularitasnya sendiri. Posisinya sebagai bek kanan Persebaya tidak tergantikan sejak awal Liga 1 2023-2024.
Penampilan terakhirnya pada pekan ke-11 Liga 1 saat melawan Borneo FC dinilai impresif. Arief Catur dinobatkan sebagai Man of the Match.
Ia membuat dua assist yang mengantar Persebaya menang 2-1. Pemain kelahiran 25 Juli 1999 itu juga membuat winger kiri Borneo FC, Stefano Lilipaly, mati kutu tak bisa bergerak leluasa.
Arief Catur mengatakan dirinya bisa sampai berada di posisi ini karena dorongan kuat untuk membuktikan diri dan membayar kepercayaan yang diberikan.
“Bagi saya semua jadi motivasi. Saya kerja keras untuk lebih baik dari teman-teman dan saling support satu sama lain juga biar tim ini bisa jadi solid,” tutur pemain asal Mojokerto itu kepada Kompas.com.
“Tentunya, alhamdulillah bisa menjawab pilihan pelatih juga bisa jadi starter, kerja keras untuk terus memberikan kemampuan yang terbaik buat tim,” tutunya menambahkan.
Gelar Man of the Match dalam duel kontra Borneo FC membuat Arief Catur semakin terpacu untuk memberikan yang terbaik.
“Kalau target sendiri semoga bisa mempertahankan permainan terbaik di setiap pertandingan dan bisa starter sampai akhir musim,” ucapnya menutup.
Sementara itu, asisten pelatih Persebaya, Uston Nawawi, menerangkan Arief Catur layak untuk mendapatkan penghargaan Man of the Match.
Baginya, pemain bernomor punggung 2 tersebut sudah berhasil membuktikan kualitas.
“Catur layak mendapatkan sebagai pemain terbaik lawan Borneo. Karena dia salah satu pemain yang menampilkan permainan bagus,” tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2023/09/08/09300078/arief-catur-andalan-baru-persebaya-buah-perjuangan-sang-bek-kanan