KOMPAS.com - Kasus serangan netizen kepada Brylian Aldama mengundang komentar pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.
Pemain jebolan Garuda Select tersebut mendapatkan serangan dari oknum yang kecewa dengan kekalahan Persebaya pada pekan ke-4 Liga 1 2023-2024.
Kala itu, Persebaya tandang ke markas PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/7/2023). Persebaya kalah 0-2.
Melalui media sosial, sang pelaku mengkritik performa Brylian Aldama dengan membawa-bawa almarhumah ibunya.
Aji Santoso menanggapi cara krtik suporter tersebut. Ia merasa kritik suporter kepada pemain adalah hal wajar.
Ia pun mengakui ada rasa kecewa karena pemainnya melewatkan peluang mencetak gol di muka gawang PSIS Semarang.
Andai saat itu bisa dikonversi menjadi gol maka bukan tidak mungkin hasilnya bisa berbeda untuk Persebaya.
“Kemarin kondisi masih 0-0. Kalau Brylian cetak skor beda lagi ceritanya,” katanya.
Namun kritik menjadi tidak wajar jika dilakukan dengan cara-cara tidak wajar seperti yang dialami pemain asal Sidoarjo itu dan keluarganya.
Pelatih berlisensi AFC Pro itu minta suporter harus objektif dalam melontarkan kritik. Kritik harus tetap berada dalam koridor pertandingan dan sepak bola.
Aji Santoso pun menegaskan membuka diri dengan semua kritik. Ia juga tidak keberatan segala bentuk kekecewaan terhadap tim Persebaya dilimpahkan kepadanya.
Namun ia bakal memberikan reaksi keras jika kritik dan segala bentuk kekecewaan tersebut disangkutpautkan dengan masalah personal, apalagi keluarga.
“Ini harus kita lebih dewasa, karena di manapun juga Brylian kan tim Persebaya mereka-mereka juga mencintai Persebaya,” kata pelatih berusia 53 tahun itu.
“Saya juga kecewa tapi kan Brylian tidak menginginkan hal seperti itu terjadi. Makanya latihan harus serius,” pungkasnya.
Di sisi lain masalah Brylian Aldama ini mendapatkan simpati dan dukungan publik.
Termasuk Ze Valente selaku kapten Persebaya pun ikut mengecam tindakan yang dilakukan oknum tersebut.
Ia menganggap kritik semacam itu tidak akan dikeluarkan oleh suporter yang mencintai klub kesayangannya. Suporter yang sengaja meluangkan waktu dan tenaga untuk datang secara langsung.
“Sayangnya, internet penuh dengan orang-orang yang bahkan tidak tahu seperti apa wajah mereka. Mereka hanya berani bersembunyi di balik layar untuk menyerang para pemain," katanya.
Bonek pun ikut membela pemain berusia 21 tahun itu. Mereka membanjiri kolom komentarnya dengan kalimat-kalimat dukungan dan penyemangat.
https://bola.kompas.com/read/2023/07/20/04000008/aji-santoso-minta-suporter-objektif-saat-kritik-pemain-