KOMPAS.com - Ibu dari Dele Alli, Denise Alli, membantah tudingan-tudingan negatif soal masa lalu menyulitkan yang disampaikan oleh sang anak.
Sebelumnya, Dele Alli menceritakan masa kelamnya saat masih muda dalam sesi wawancara eksklusif bersama eks pemain Manchester United, Gary Neville.
Video wawancara Dele Alli dengan Neville kemudian diunggah melalui saluran YouTube The Overlap pada Kamis (13/7/2023) lalu.
Pesepak bola yang kini berstatus sebagai pemain Everton tersebut mengaku akan beberapa hal negatif yang pernah dialaminya, seperti kecanduan obat tidur, dilecehkan saat masih berusia enam tahun, dan diadopsi oleh sebuah keluarga.
Menanggapi tudingan-tudingan tersebut, Denise membantah semua hal tersebut dalam sesi wawancara bersama dengan media Perancis, OJBSPORT.
"Saya disebut menderita kecanduan alkohol dan meninggalkan dia karena tidak bisa merawatnya. Namun, itu semua adalah bohong," ujar Denise dalam sesi wawancara tersebut, dilansir dari Marca.
"Saya ingin memberinya kesempatan untuk mewujudkan mimpinya, tetapi dia tetaplah anak saya dan saya akan selalu ada ketika dia membutuhkan ibunya," ujarnya.
Denise juga membantah keras bahwa Dele pernah diadopsi oleh sebuah keluarga. Dia juga menyebutkan, pernyataan bahwa Dele pernah "dibuang" ke Afrika sebagai sebuah kebohongan besar.
"Dele tidak pernah diadopsi oleh siapa pun. Ketika umur tujuh tahun, dia bersekolah di salah satu sekolah terbaik di Lagos. Dia tidak pernah dikirim ke Afrika untuk didisiplinkan," katanya.
"Itu adalah kebohongan yang sangat terang-terangan. Dia memiliki sopir yang menjemputnya setiap hari dari sekolah," ucapnya.
Sang Ibu bahkan menyebutkan bahwa Dele Alli seakan telah dicuci otaknya akibat pernyataan-pernyataan kontroversialnya itu.
"Kami memiliki semua dokumen dan foto Dele bersama ayahnya sejak dia lahir sebagai seorang anak. Dia telah dicuci otaknya," kata Denise.
Denise juga mengklarifikasi bahwa eks pemain Tottenham Hotspur itu tinggal di rumah sahabatnya saat berlatih di MK Dons demi efisiensi dan kenyamanan anaknya.
"Saat usianya sekitar 13 tahun, Dele mulai berlatih di MK Dons selama lima hari dalam seminggu. Demi kenyamanan, dia mulai tinggal di rumah sahabatnya selama seminggu lalu pulang pada akhir pekan," katanya.
"Sulit untuk membiarkannya tinggal jauh dari rumah, tetapi kami tidak memiliki mobil. Sungguh sulit bagi saya untuk membawanya ke pelatihan," ujarnya.
https://bola.kompas.com/read/2023/07/17/12423338/kisah-sedih-masa-lalu-dele-alli-dibantah-ibu-sebut-semua-kebohongan