Persib Bakal Lepas Pemain Jelang Penutupan Bursa Transfer Liga 1

KOMPAS.com - Persib Bandung membuka kemungkinan melepas pemain ke klub lain menjelang penutupan bursa transfer pemain Liga 1 2023-2024 pada 20 Juli.

Hal tersebut diungkapkan bos Persib Bandung, Teddy Tjahjono. Sebab, Persib berencana perampingan skuad seperti keinginan pelatih.

Nakhoda Persib, Luis Milla, hanya ingin memiliki 23 pemain ditambah tiga pemain promosi dari Akademi.

Dengan demikian, akan ada beberapa pemain yang masih terikat kontrak bakal dilepas dengan mekanisme transfer atau peminjaman. 

“Pasti masih akan ada sampai bursa transfer ditutup, kemungkinan masih ada (melepas pemain). Semua keputusan ada di tim pelatih mengenai skuad pemain,” ungkap Teddy yang menjabat Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Kendati begitu, satu pekan menjelang kick-off Liga 1 2023-34, Minggu (2/7/2023), manajemen Persib belum menerima daftar pemain yang akan dilepas Milla.

“Belum,” ungkap Teddy menjawab pertanyaan siapa saja yang bakal dilepas.

Namun santer dikabarkan Achmad Jufriyanto, Nick Kuipers, dan Abdul Aziz adalah beberapa nama yang akan hengkang dari Persib.

“Kalau ada (list pemain tidak dipakai), ya kami tempuh mekanisme prosesnya transfer atau peminjaman,” sebut Teddy.

Ia menerangkan bagaimana pengalaman meminjamkan Henhen Herdiana ke Dewa United. 

Klub yang bermarkas di Tangerang Selatan itu memberikan surat resmi ketertarikan untuk meminjam Henhen. Atas dasar kebutuhan, pemain bersangkutan dipertimbangkan pelatih hingga diizinkan pergi.

“Yang pasti kalau ada saling membutuhkan kami komunikasi seperti kemarin, Henhen, Bayu, ada permintaan dari kami juga oke deh akhirnya jalan,” terang Teddy.

Situasi itu yang akan dijalani beberapa pemain lainnya dalam rencana perampingan skuad Luis Milla.

Andai sampai penutupan transfer tak ada minat kepada pemain yang tidak dibutuhkan Milla, Teddy menyebutkan ia akan tetap berada di Persib karena punya kontrak.

“Oh ya tetap sama kami, karena dia masih terikat kontrak sama Persib. Karena maksimal yang di daftarkan 35 (di Liga),” katanya.

Meski berat melepas pemain-pemain yang masih terikat kontrak, tetapi konsekuensi itu yang harus dihadapi Persib. 

Teddy menjelaskan bahwa Persib adalah klub pionir di Indonesia yang berani mengontrak pemain dengan durasi panjang setiap tahunnya.

Ketika ada pemain yang tidak sesuai dengan kebutuhan pelatih maka klub harus menemukan solusi terbaik antara klub dan pemain.

“Kami tuh pionir mengontrak pemain dalam jangka panjang, dua, tiga, ada yang empat tahun juga (kontrak).”

“Pengalaman kami, suatu tim harus dibangun, kalau (kontrak) setahun-setahun tahu sendiri kaya dulu-dulu, ada tim inti terus ganti musim tiba-tiba lima orang hilang, enam orang hilang, kalau gitu kapan mau jadinya kerangka tim,” papar Teddy.

“Lalu kemudian kami sejak kapan coba, ada tiga tahun terakhir kerangka tim kan enggak banyak berubah,” ulasnya.

Jadi, keinginan Luis Milla yang melakukan perampingan skuad harus ditanggapi dengan profesional. 

Manajemen Persib akan menempuh mekanisme seperti seharusnya sebagai klub profesional di Indonesia.

“Karena plusnya tadi, tiap tahun kami tidak harus negosiasi takutnya pemain bersangkutan pindah ke klub lain, tapi minusnya misal ada pelatih baru tiba-tiba saya enggak mau pemain ini, ya itu konsekuensinya.”

“Ya kami tempuh mekanismenya mau dijual atau ditransfer atau enggak pinjam. Banyak contohnya seperti Mesut Oezil di Arsenal, awal-awalnya dia (inti) kemudian ganti pelatih enggak dipakai sampai harus dijual ke Fenerbahce. Klub profesional seperti itu,” bebernya,