Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AC Milan Pecat Maldini: Keputusan Gila, Pedoman "Moneyball" dan Data

KOMPAS.com - AC Milan tak bisa lagi mengandalkan intuisi tajam Paolo Maldini. Rossoneri coba menatap masa depan dengan data dan metode “Moneyball” sebagai kompas penunjuk jalan.

AC Milan resmi mendepak Paolo Maldini dari posisi Direktur Teknik tim per 5 Juni 2023. Keputusan itu diketahui melalui pernyataan resmi Milan pada Selasa (6/6/2023) malam WIB.

“AC Milan mengumumkan bahwa Paolo Maldini mengakhiri perannya bersama klub, efektif per 5 Juni 2023," demikian tertulis dalam pernyataan AC Milan.

“Kami berterima kasih kepadanya atas pengabdian selama bertahun-tahun, dengan keberhasilan Milan kembali ke Liga Champions dan memenangkan scudetto pada 2021-2022".

“Tugas sehari-harinya akan dijalankan oleh tim yang bekerja dalam integrasi erat bersama pelatih skuad utama, yang akan memberikan laporan langsung kepada CEO.”

Maldini dipecat tak lama setelah menjalani diskusi sengit dengan sang pemilik AC Milan, Gerry Cardinale, di sebuah hotel di pusat Kota Milano, Senin (5/5/2023) waktu Italia.

Silang pendapat antara Maldini dan Cardinale terjadi dalam pertemuan itu. Perbedaan pandangan dua petinggi Milan tersebut sudah terlalu jauh dan tak menemukan jalan tengah.

Aktivitas tim di bursa transfer dikabarkan menjadi akar dari retaknya relasi Cardinale dan Maldini.

Cardinale tak puas dengan hasil kerja Maldini dalam mengurusi transfer Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) pada musim 2022-2023. Performa buruk rekrutan anyar, Charles De Ketelaere dan Divock Origi, mendasari argumen Cardinale.

Di lain sisi, Maldini merasa tak bisa leluasa bergerak di jendela transfer karena keterbatasan dana. Ia menuntut adanya investasi lebih dari pihak manajemen klub apabila Milan ingin kompetitif di berbagai kompetisi.

Benturan dua pemikiran itu tak bertaut dalam kesepahaman, melainkan menghasilkan perpecahan.

Jurnalis La Gazzetta dello Sport, Luca Bianchin, menulis, Maldini ingin Milan mendatangkan figur berpengalaman pada bursa transfer musim panas 2023 ini, dengan Marko Arnautovic (Bologna/34 tahun) dan Domenico Berardi (Sassuolo/28) muncul sebagai target.

Akan tetapi, RedBird perusahaan pemilik Milan yang dipimpin Cardinale, teguh berpegang pada filosofi perekrutan pemain muda berbasis data.

Data dan Metode Moneyball

AC Milan pun kini akan melangkah dengan data dan trik “Moneyball” sebagai kompas pemandu, tanpa sentuhan intuisi Maldini yang lahir dari pengalaman puluhan tahun berada di sepak bola level tertinggi.

La Gazzetta dello Sport meyakini Milan akan semakin bersandar kepada kekuatan data analitik.

Bukan rahasia lagi bahwa Cardinale memiliki kedekatan dengan Billy Beane, figur yang merevolusi dunia bisbol Amerika Serikat lewat pendekatan “Moneyball”.

Kisah sukses Billy Beane bersama tim Oakland Athletics dalam merekrut pemain dengan bujet terbatas dan bersandar pada angka serta data, bahkan sampai diangkat ke layar lebar melalui film “Moneyball” yang dibintangi Brad Pitt pada 2011.

“Saya harus memberi kredit kepada Billy Beane, dia adalah seseorang yang mendidik saya,” kata Cardinale, dikutip dari Football Italia.

“Dia telah berada di sepak bola Eropa selama 20 tahun dan dia bilang bahwa saya tak melihat situasi secara benar. Saya harus mendekati sepak bola Eropa dengan mentalitas Moneyball, yang mengatakan tidak perlu mengorbankan performa di lapangan untuk arus kas klub, atau sebaliknya,” ujar Cardinale.

“Kami menghabiskan lima tahun untuk belajar. Kami bertemu dengan sekitar 200 tim di semua negara. Kami membuat investasi pertama dengan Toulouse, yang sepenuhnya didorong oleh data,” kata Cardinale yang melihat Toulouse menjuarai Piala Perancis 2023, alias cuma setahun setelah kembali promosi ke Ligue 1 pada 2022.

Selain Billy Beane, nama Luke Bornn juga disebut-sebut bakal punya peran penting dalam era Milan pasca-Maldini.

Luke Bornn adalah pemilik Zelus Analytics, perusahaan spesialis data analitik yang punya peran kunci dalam lesatan cepat Toulouse di Perancis.

Bantuan data cukup membuat Milan percaya diri untuk tak merekrut figur baru sebagai pengganti tugas Maldini mengurus lalu lintas transfer.

CEO Milan, Giorgio Furlani, diberitakan bakal mengawasi transfer, negosiasi pemain, dan pembicaraan pembaruan kontrak untuk personel yang menghuni tim saat ini.

Ia akan dibantu oleh Geoffrey Moncada, yang kini menjabat sebagai Kepala Pemandu Bakat. Setelah Maldini pergi, pengaruh Moncada dipercaya akan semakin besar dalam memberikan rekomendasi target transfer.

Maldini Tak Sendiri

Milan boleh percaya diri melangkah dengan bekal data dan angka. Namun, intuisi tajam Maldini harus diakui adalah elemen mahal yang pernah membawa Milan kepada kesuksesan.

Penunjukkan Stefano Pioli, perekrutan Zlatan Ibrahimovic, serta pendekatan personal untuk Theo Hernandez adalah sejumlah contoh intuisi tajam Maldini.

“Pioli bukanlah pertaruhan,” kata Maldini pada 2019. Komentar itu tampak bertolak belakang dengan keinginan sang CEO waktu itu, Ivan Gazidis, yang melakukan pendekatan “di bawah meja” dengan Ralf Rangnick.

Titel scudetto 2021-2022 menjadi bukti intuisi Maldini, mengingat peran besar Pioli dan Ibrahimovic di dalamnya.

Penghargaan sebagai Direktur Terbaik Eropa dalam ajang Golden Boy 2022 silam menegaskan peran krusial Maldini yang sering dijadikan titik referensi bintang muda Milan semacam Rafael Leao, Sandro Tonali, dan Theo Hernandez.

Karena itu, wajar saja kalau ada yang menganggap pemecatan Maldini adalah sebuah kesalahan besar Milan.

Spanduk yang terbentang pada laga Milan vs Verona, Senin (6/6/2023) silam, yang menuntut manajemen tim menyuntikkan investasi ekstra, cukup menggambarkan bahwa Maldini tak sendirian.

“Jika Maldini pergi, itu karena manajemen tidak mau mengeluarkan satu euro pun (di bursa transfer),” kata legenda Inter Milan, Christian Vieri, dalam program bincang-bincang di kanal Twitch miliknya, Bobo TV.

“Jelas, Cardinale sudah gila jika membuat Maldini pergi. Tetapi, kita melihat orang-orang gila di sepak bola setiap hari,” tutur Vieri yang mengemas 123 gol untuk Inter di semua ajang.

“Dalam 30 tahun, saya telah mengenal orang-orang paling palsu. Saya tak terkejut dengan apa pun. Ini sepak bola, kata-kata tidak berharga,” tutur Vieri dikutip Milan News dari Bobo TV.

https://bola.kompas.com/read/2023/06/07/04550008/ac-milan-pecat-maldini-keputusan-gila-pedoman-moneyball-dan-data

Terkini Lainnya

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke