Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Bayu Pradana, Gelar Turnamen di Kampung Halaman

KOMPAS.com - Pemain Barito Putera, Bayu Pradana, menggelar turnamen sepak bola di kampung halamannya.

Turnamen bertajuk Bayu Pradana Cup 2023 ini diselenggarakan di Lapangan Desa Patemon, Kecamatan Tengaran Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai 29 April hingga partai puncak 14 Mei 2023.

Dalam penyelenggaraannya, mantan gelandang timnas Indonesia ini membentuk kepanitiaan yang beranggotakan teman-teman dan warga sekitar.

Meskipun kompetisi bersifat amatir, semua dipersiapkan secara matang dan sungguh-sungguh.

Mulai dari administrasi pendaftaran tim peserta yang tertata, pengadaan wasit, dan perangkat pertandingan hingga perizinan keramaian kepolisian setempat. 

Antusias masyarakat pun sangat tinggi. Total ada 16 peserta yang sudah mendaftar dan akan bersaing dengan sistem gugur.

Bayu Pradana memiliki alasan khusus mengapa begitu semangat menyelenggarakan turnamen sepak bola ini.

Ia mengungkapkan turnamen ini adalah titik awal dimana ia berkenalan dengan sepak bola yang pada akhirnya mengangkat namanya ke level internasional.

“Dari awal saat saya masih SD sudah mengenal sepak bola. Memang dari dulu kampung saya setiap tahun selalu mengadakan turnamen sepak bola di lapangan dekat rumah. Dari situ saya mulai mengenal sepak bola,” terang pemain kelahiran Salatiga tersebut kepada Kompas.com.

Bayu Pradana menceritakan sebetulnya turnamen sepak bola adalah bagian dari tradisi masyarakat di kampung halamannya.

Biasanya diselenggarakan setelah lebaran secara gotong royong oleh para pemuda desa dan warga.

Akan tetapi karena satu dan lain hal, tradisi ini sempat mati suri selama 5-7 tahun.

Kemudian, ia terdorong untuk menghidupkan kembali turnamen sepak bola tersebut. Keseriusannya mendapat respons positif oleh pemuda dan warga setempat.

Sampai-sampai, turnamen tersebut pun diberikan nama Bayu Pradana Cup sebagai bentuk apresiasi untuknya.

“Alhamdulillah ada sedikit rezeki lalu saya komunikasikan sama teman-teman dan warga di sini, bagaimana kalau turnamen ini diaktifkan lagi, mereka bilang ayo,” ujarnya mengenang.

“Warga di sini sangat mendukung dan mereka punya gagasan juga, bagaimana kalau nama turnamennya Bayu Pradana Cup saja? Akhirnya nama turnamennya itu,” terangnya.

Tidak hanya sekedar menghidupkan, pemain 32 tahun tersebut juga berusaha supaya turnamen ini kembali menjadi tradisi.

Ia bersyukur pada tahun 2023 ini diberikan kesempatan untuk kembali menyelenggarakan dengan meriah.

“Memang sudah menjdi aktivitas di kampung halaman saya dan ini alhamdulillah sudah di tahun kedua untuk Bayu Pradana cup,” kata mantan pemain Mitra Kukar itu.

“Memang dari waktu saya kecil sudah selalu ada turnamen ini tapi untuk turnamen Bayu Pradana Cup baru dua tahun ini.”

“Sebelumnya sempat vakum 5-7 tahunan, karena ada suatu hal. Alhamdulillah 2 tahun belakangan ini saya dan warga disini mengaktifkan lagi rutinitas turnamen,” tambahnya.

Bayu Pradana patut lega dan berbangga, Bayu Pradana Cup bukan hanya sekedar tradisi, tapi bisa menjadi wadah bagi sepak bola muda di daerahnya.

Bukan tidak mungkin Bayu Pradana berikutnya akan tumbuh dan berkembang dari turnamen ini.

https://bola.kompas.com/read/2023/04/28/20000068/cerita-bayu-pradana-gelar-turnamen-di-kampung-halaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke