Piala Dunia U20 2023: Tuan Rumah Argentina Bisa Raup Rp 8,9 Triliun

KOMPAS.com - Piala Dunia U20 2023 diprediksi akan mendatangkan pemasukan sebesar 600 juta dolar Amerika Serikat untuk Argentina. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Ekonomi Argentina, Sergio Massa, menjelang Piala Dunia U20 2023 yang akan digelar di negara tersebut pada 20 Mei-11 Juni 2023. 

Sergio Massa memprediksi lebih dari 230.000 orang akan datang ke Argentina untuk menyaksikan Piala Dunia U20 2023. 

Kehadiran ratusan ribu pengunjung itu akan memberikan sumber pendapatan nasional bagi Argentina. Estimasinya sekitar 600 juta dolar (sekitar 8,9 triliun rupiah). 

"Merupakan peluang ekonomi untuk menerima ribuan wisatawan, menghasilkan devisa, bekerja, menerima teknologi yang dibawa oleh penyelenggara di tingkat internasional untuk acara ini," ucap Sergio Massa, dikutip dari TyC Sports. 

"Kami berharap bahwa pemerintah provinsi juga memenuhi peran mereka dan kami siap dengan kesempatan untuk menyelenggaraan Piala Dunia U20 seperti ini," tutur Sergio Massa. 

TyC Sports menuliskan bahwa hingga tahun 2023, sekitar 2,3 juta turis dari luar negeri telah berkunjung ke Argentina. 

Dengan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023, diharapkan ada sekitar 230.000 orang asing yang datang. 

"Kami memperkirakan banyak pengunjung dari seluruh dunia, terutama dari negara tetangga," kata Menteri Pariwisata dan Olahraga Argentina, Matias Lammens. 

Piala Dunia U20 2023 semula dijadwalkan berlangsung di Indonesia. Namun, FIFA menghapus status tuan rumah Indonesia pada akhir Maret lalu. 

FIFA mengambil keputusan itu diduga karena gelombang penolakan terhadap Israel termasuk dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Argentina kemudian menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pengganti dan diumumkan secara resmi pada Selasa (18/4/2023) dini hari WIB. 

FIFA sudah melakukan drawing Piala Dunia U20 2023 yang digelar di kantor mereka di Zurich, Swiss, Jumat (21/4/2023) malam WIB.

Argentina selaku tuan rumah tergabung di Grup A bersama Uzbekistan, Guatemala, dan Selandia Baru.