KOMPAS.com - Premier League, otoritas dari Liga Inggris, mengumumkan bahwa mereka akan melarang sponsor judi dari tampil di bagian depan jersey klub mulai akhir musim 2025-2026.
Hal ini disampaikan oleh Premier League melalui situs resmi mereka pada Kamis (13/4/2023).
"Klub-klub Liga Utama Inggris hari ini secara kolektif setuju untuk menarik sponsor perjudian dari bagian depan jersey klub," tulis Premier League dalam laman situs resminya.
"Hal ini menjadikan Liga Inggris sebagai liga olahraga pertama di Inggris yang mengambil tindakan tersebut secara sukarela untuk mengurangi iklan-iklan perjudian," sambungnya.
Kebijakan tersebut diambil setelah otoritas dari Liga Inggris menjalani konsultasi secara menyeluruh dengan pihak klub dan Pemerintah Inggris.
"Keputusan tersebut mengikuti konsultasi ekstensif yang melibatkan Liga Inggris, klub-klub peserta dan Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga sebagai bagian dari tinjauan berkelanjutan Pemerintah atas undang-undang perjudian saat ini," lanjutnya.
"Liga Inggris juga bekerja dengan olahraga lain dalam pengembangan dari kode baru untuk sponsor perjudian yang bertanggung jawab,"
Dengan keputusan ini, maka klub-klub Liga Inggris yang masih memiliki sponsor judi di bagian depan perlu untuk menata ulang dan mempersiapkan alternatif baru.
Dilansir dari Mirror, sebanyak 18 dari 20 klub Liga Inggris setuju akan gerakan yang diinisiasi oleh pihak liga, dengan sisanya memutuskan untuk abstain.
Klub-klub Liga Inggris di musim ini yang masih menggunakan sponsor judi dalam tampilan jerseynya terdiri atas Bournemouth, Brentford, Everton, Fulham, Leeds United, Newcastle United, Southampton dan West Ham United.
Khusus Newcastle United dan Fulham, kerja sama mereka dengan pihak sponsor perjudian rencananya akan selesai pada akhir musim ini.
Menurut Mirror, sponsor perjudian di lengan jersey masih diperbolehkan oleh pihak liga begitu pula iklan di papan reklame video.
Rencananya, kebijakan ini akan berlaku mulai pada akhir musim 2025-2026 untuk membantu klub-klub melakukan transisi dalam memindahkan sponsor judi dari bagian depan jersey.
"Untuk membantu klub dalam melakukan transisi dari sponsor perjudian di depan jersey, kesepakatan bersama akan dimulai pada akhir musim 2023-2026," tutup Premier League.
Adapun hanya tim-tim dari kasta tertinggi Liga Inggris, Premier League, saja yang terkena larangan untuk menggunakan tampilan sponsor perjudian di depan jersey tersebut.
Tim-tim dari EFL (Divisi Championship, League One, dan League Two) tidak akan terimbas dari kebijakan ini karena kekhawatiran akan kondisi finansial yang akan menyulitkan tim.
Presiden Brighton dan Hove Albion, Tony Bloom, mendukung kebijakan larangan perusahaan judi untuk mensponsori tim melalui tampilan depan jersey.
"Dari sudut pandang saya secara pribadi, sangat penting untuk mewaspadai anak-anak melihat iklan perjudian atau taruhan di depan jersey karena mereka biasanya akan membeli jersey tersebut untuk digunakan," ujar Bloom dilansir dari Mirror.
Laporan dari Mirror menyebutkan bahwa klub yang menggunakan sponsor judi dapat mengantisipasi penurunan pendapatan hingga 10 juta poundsterling per musim.
Dirinya paham bahwa klub-klub di Inggris memutuskan untuk menggunakan sponsor perjudian karena faktor finansial, khususnya yang bermain di liga menengah kebawah.
"Saya tidak berpikir memiliki sponsor judi di kaos itu bagus, tetapi saya paham bahwa untuk beberapa klub, khususnya di liga dengan pendapatan yang jauh lebih sedikit, perusahaan judi membayar yang terbaik sehingga keputusan sulit untuk menolaknya," tutupnya.
https://bola.kompas.com/read/2023/04/14/14400068/klub-liga-inggris-akan-batasi-sponsor-judi-di-jersey-mulai-2026