Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Problem Besar Persebaya Jelang Akhir Musim, Krisis Pemain hingga Kesalahan Individual

KOMPAS.com – Inkonsistensi kembali ditunjukkan Persebaya Surabaya saat menjalani laga tandang melawan Persis Solo pada pekan ke-33 Liga 1 2022-2023 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu (8/4/2023) malam.

Pertandingan berakhi imbang 3-3 sehingga kedua tim membawa pulang satu poin. Ini menjadi hasil imbang yang serasa kalah bagi Persebaya.

Sebab, tim sudah unggul melalui brace Muhammad Iqbal pada menit ke-13 dan 19 serta satu gol Alta Ballah pada menit ke-49.

Sayang, Persebaya gagal mempertahankan keunggulan itu karena kebobolan pada injury time oleh gelandang Persis, Alexis Messidoro (90+4'), melalui situasi set pieces.

Sebelumnya, dua gol Persis dicetak Fernando Rodriguez pada menit ke-5 dan 61.

Hasil imbang melawan Persis seolah menunjukkan ada problem besar yang dihadapi Pelatih Persebaya, Aji Santoso, menjelang akhir musim ini.

Problem tersebut adalah krisis pemain dan seringnya pemain Persebaya melakukan kesalahan individual yang berujung fatal.

Memang masalah krisis pemain di lini pertahanan begitu terlihat dalam beberapa laga terakhir. Selepas kepergian Rizky Ridho dan Koko Ari praktis Persebaya tak memiliki banyak pilihan di lini pertahanan.

Minimnya stok pemain belakang membuat Persebaya memanggil pulang Salman Alfarid yang sebelumnya sudah bergabung dengan pemusatan latihan Timnas U22 Indonesia untuk ajang SEA Games 2023.

Mau tidak mau, Aji Santoso berkomunikasi dengan pelatih Timnas U22 Indonesia, Indra Sjafri untuk meminjam tenaga Salman Alfarid yang sangat dibutuhkan timnya saat melawan Persis.

“Saya sudah berkomunikasi dengan Coach Indra bahwa sebenarnya Salman (Alfarid) habis lawan Persija, dia sudah berangkat ke Jakarta,” ungkap pelatih berlisensi AFC A Pro itu.

“Tapi ternyata Riswan (Lauhin) mendapatkan hukuman tambahan sehingga tidak bisa main lawan Persis. Akhirnya Salman saya panggil kembali,” sambungnya.

Selain krisis pemain, beban semakin bertambah karena kesalahan individual pasukannya berbuah kerugian bagi tim.

Saat melawan Persis, kesalahan serupa kembali terjadi ketika kiper Persebaya, Andika Ramadhani gagal menghalau bola eksekusi tendangan bebas Alexis Messidoro.

Seharusnya bisa diantisipasi dengan baik, karena laju bola yang tidak terlalu kencang tetapi ia justru mengambil keputusan kurang tepat.

Ia membiarkan bola tersebut masuk karena salah memperkirakan datangnya arah si kulit bulat.

“Gol terakhir diciptakan lawan bukan masalah taktikal tapi masalah individual trial error terutama penjaga gawang, kalau masalah taktik tidak ada masalah,” tutur pelatih berkacamata itu.

“Bola harusnya ditangkap tapi dibiarkan saja. Ini akan menjadi evaluasi kami,” pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2023/04/09/13310048/problem-besar-persebaya-jelang-akhir-musim-krisis-pemain-hingga-kesalahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke