PSG yang diperkuat pemenang tujuh trofi Ballon d’Or, Lionel Messi, takluk 0-1 kala menjamu Olympique Lyon, di Stadion Parc des Princes, Senin (3/4/2023) dini hari WIB.
Kekalahan kedelapan PSG di semua ajang musim ini tersebut dipastikan oleh gol pilar muda Lyon berusia 20 tahun, Bradley Barcola (56’).
Malam terasa sangat kelam bagi Messi. Pasalnya bukan cuma pahit kekalahan yang ia rasakan.
Dalam laga PSG vs Lyon, Messi juga mendapatkan siulan, bukan dari suporter lawan, melainkan dari publik tuan rumah.
Ini bukanlah kali pertama Messi menerima siulan dari suporter PSG. Pada pekan ke-28, tepat sebelum, kompetisi Liga Perancis terjeda laga-laga tim nasional, ejekan juga terdengar dialamatkan publik Parc des Princes untuk Messi.
Kala itu, ada sejumlah fan PSG yang menghujani Messi siulan ketika nama susunan starter PSG dalam duel melawan Rennes dibacakan. Dalam laga itu, PSG takluk 0-2.
“Saya merasakan itu hal yang berat,” kata pelatih PSG, Christophe Galtier di RMC Sport, soal siulan fan PSG yang ditujukan kepada Messi.
“Kami menanti Leo (Messi ) dan Kylian (Mbappe) memecah kebuntuan. Leo adalah kreator kami, dia banyak berusaha,” ujar Galtier memberikan pembelaan usai laga PSG vs Lyon.
Apa yang terjadi kepada Messi memicu keprihatinan bagi sejumlah orang, tak terkecuali Thierry Henry.
Thierry Henry adalah eks rekan setim Messi di Barcelona yang kini bekerja sebagai analis untuk kanal Prime Video.
Menyusul siulan di laga PSG vs Lyon, Henry menyarankan Messi kembali saja ke Barcelona dan mengakhiri karier di sana. Seperti diketahui, kontrak Messi dengan PSG menang akan habis akhir musim ini.
Bukan cuma Henry yang memberi simpati untuk Messi. Sepanjang laga PSG vs Lyon, Messi cukup sering tertangkap kamera berbisik-bisik dengan bek Lyon, Nicolas Tagliafico.
Messi dan Tagliafico adalah rekan senegara. Keduanya sama-sama baru pulang dari tugas membela Argentina pada laga kalender FIFA melawan Panama dan Curacao.
Setelah duel PSG vs Lyon, Tagliafico mengungkap isi obrolannya di lapangan dengan Messi.
Tagliafico menjelaskan bahwa tidak mudah bagi pemain untuk langsung kembali ke level terbaik bersama klub setelah menjalani tugas negara yang diiringi perjalanan lintas benua.
“Kami berbicara tentang masa kembali yang tidak mudah. Pada satu momen, kami berbicara bahwa tak mudah tidur dengan adanya perbedaan waktu, saya tidur lima sampai 6 jam, dia (Messi) juga demikian,” kata Tagliafico dikutip Onze Mondial dari ESPN.
“Namun, itu adalah hal normal saat Anda bermain bersama tim nasional dan sering bertanding,” tutur Tagliafico menambahkan.
Eks bek sayap Ajax itu lantas membahas ejekan yang ditujukan fan PSG untuk Messi.
“Wajar jika orang menginginkan hasil dan menuntut kepada pemain seperti Leo atau Mbappe. Mereka berpikir seorang pemain bisa menyelamatkan mereka, akan tetapi sepak bola adalah olahraga tim,” tutur Tagliafico yang juga menjadi bagian tim Argentina yang menjuarai Piala Dunia 2022.
"Masa depannya? Kami mencoba memberikan yang terbaik setiap waktu, baik di timnas maupun klub, kita akan lihat ke mana Leo akan pergi. Namun, yang terpenting adalah dia merasa senang dan mampu menunjukkan permainan terbaiknya," ujar Tagliafico lagi.
https://bola.kompas.com/read/2023/04/03/20400068/malam-kelam-messi-di-psg--siulan-bisikan-lawan-dan-kekalahan