Bayern Vs PSG, Muenchen Terlalu Kuat buat Lionel Messi dkk

KOMPAS.com – Bek Paris Saint-Germain (PSG), Danilo, menilai bahwa Bayern Muenchen terlalu kuat bagi tim beralias Les Parisiens tersebut.

PSG menelan kekalahan 0-2 dari Bayern Muenchen dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022-2023.

Laga Bayern vs PSG dalam jadwal Liga Champions dihelat di Stadion Allianz Arena pada Kamis (9/3/2023) dini hari WIB.

Gawang PSG dijebol Bayern Muenchen melalui aksi Eric Maxim Choupo-Moting (61’) dan Serge Gnabry (89’).

Sebelumnya, Lionel Messi dkk juga ditekuk Bayern Muenchen lewat gol  Kingsley Coman (53’) dalam pertemuan pertama 16 besar Champions League.

Hasil itu sekaligus membuat PSG harus tersingkir dari Liga Champions lantaran kalah 0-3 dari Bayern secara agregat skor di babak 16 besar.

Seusai bermain di leg kedua, Danilo mengatakan bahwa Bayern Muenchen memang mempunyai kualitas di atas PSG.

Danilo juga menjelaskan bahwa PSG tak mampu untuk mengonversikannya menjadi gol sehingga mesti menerima kekalahan dari Bayern.

“Sayangnya, Bayern Muenchen terlalu kuat,” kata Danilo dikutipdari situs resmi Liga Champions.

“Kami memiliki peluang pada babak pertama, tetapi tak bisa memanfaatkannya,” tambah dia.

“Situasi itu membuat segalanya menjadi sulit. Terasa sulit untuk disingkirkan dengan cara seperti ini, tetapi itulah Liga Champions,” ujarnya.

Lebih lanjut, pemain berkebangsaan Portugal itu juga mengungkapkan alasan di balik kekalahan PSG dari Bayern Muenchen.

“Bayern adalah tim yang mengandalkan fisik, mereka memenangi banyak duel,” tutur pemain berusia 31 tahun itu.

“Sedangkan kami terlalu banyak kalah duel malam ini, dan situasi itu membuat segalanya menjadi sulit,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih PSG, Christophe Galtier, mengatakan bahwa kubu Les Parisiens diselimuti kekecewaan usai disingkirkan Bayern Muenchen.

“Ini adalah kekecewaan besar. Kami harus menghadapi dan menerimanya. Ada banyak penyesalan di ruang ganti,” kata Galtier.

“Saya tidak tahu apakah ada pelajaran yang bisa dipetik, tapi terdapat banyak rasa frustasi. Jika kami mencetak gol lebih dulu, itu akan berbeda. Namun, kami tak melakukannya,” ucap dia.