KOMPAS.com - Tidak ada perayaan dalam ruang ganti Madura United usai mengalahkan PSIS Semarang 2-0 pada pekan ke-29 Liga 1 2022-2023 di Stadion Jati Diri Semarang, Selasa (7/3/2023) sore.
Fokus tim terpaku pada perkembangan kondisi Ricki Ariansyah yang kehilangan kesadaran usai mencetak gol.
Insiden terjadi pada menit 90+2. Bermula dari umpan lambung yang dikirim Lulinha, ia terbang untuk menjemput bola.
Ia berhasil mengarahkan bola kedalam gawang PSIS Semarang dengan sundulan kepalanya. Namun saat menyundul wajahnya menghantam kaki pemain PSIS Semarang yang berniat menghalau bola.
Terlihat Ricki Ariansyah kehilangan keseimbangan saat di udara yang membuat tubuhnya jatuh terpelanting.
Punggung dan kepala bagian belakang Ricki menghantam tanah cukup keras dan langsung tidak sadarkan diri di tempat.
Melihat kejadian tersebut, pemain melakukan pertolongan pertama dengan menjaga jalur pernapasan tetap baik.
Tim medis Madura United pun langsung bergerak cepat. Mereka masuk lapangan untuk memberikan pertolongan.
Seluruh pemain panik dan tidak henti berdoa saat Ricki mendapatkan pertolongan pertama.
Hugo Gomes menangis melihat kondisi rekannya yang terkulai tidak berdaya.
Tampak juga fisioterapis Madura United, Marcelo Araujo yang begitu emosi saat membantu memberikan pertolongan medis.
Untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
Usai pertandingan, suasana ruang ganti Madura United penuh rasa cemas dan khawatir.
Momen tersebut dibagikan Presiden Achsanul Qosasi melalui akun media sosialnya.
Dalam video berdurasi singkat tersebut nampak Marcelo Aroujo masih emosional meskipun pemain berusia 25 tahun sudah mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Tim kemudian menguatkan pria asal Brasil itu dengan mengucapkan terima kasih atas semua upaya yang dilakukan di dalam lapangan.
“Terimakasih Marcello & Remedy (staf medis Madura United). Anda berdua telah melakukan yang terbaik untuk Ricky Ariansyah,” tulis Achsanul Qosasi.
“12 menit yang berharga dan membuat kita semua khawatir,” tambahnya.
Sementara itu Asisten Manajer Madura United, Hendra yang berada di rumah sakit mengonfirmasi Ricki Ariansyah sudah siuman. Akan tetapi masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi pascabenturan.
“Alhamdulillah sudah sadar dan sudah bicara. Tapi masih diobservasi lebih lanjut oleh dokter. Sedang dilakukan CT SCAN dan rontgen. Mohon sambung doa,” ujar Hendra melalui informasi yang diterima Kompas.com.
Benturan pada kepala dalam sepak bola sering berujung fatal dan tak jarang berujung kematian.
Salah satu yang paling sulit dilupakan adalah insiden kiper legendaris Persela Lamongan Choirul Huda pada 2017.
Ia mengalami benturan pada area dada dan kepala yang menyebabkan tidak sadarkan diri di lapangan dan meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.
https://bola.kompas.com/read/2023/03/07/19173538/kemenangan-tanpa-perayaan-madura-united-pantau-kondisi-ricky-ariansyah
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.