KOMPAS.com - Pemain timnas Inggris, Bukayo Saka, mengomentari pernyataan yang membandingkan dirinya dengan Kylian Mbappe, jelang laga kontra Perancis di perempat final Piala Dunia 2022.
Pemain Arsenal tersebut menyebutkan bahwa hanya ada satu Mbappe, begitu juga dengan dirinya.
Laga Inggris vs Perancis dalam rangkaian perempat final Piala Dunia 2022 dijadwalkan berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Sabtu (10/12/2022) malam waktu setempat atau Minggu (11/12/2022) dini hari WIB.
The Three Lions, julukan timnas Inggris, lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 Qatar seusai memenangi laga 16 besar kontra wakil Afrika, Senegal.
Laga Inggris vs Senegal dalam rangkaian 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada Senin (5/12/2022) dini hari WIB.
Inggris mampu memenangi laga tersebut dengan skor 3-0 berkat gol-gol yang dicetak oleh Jordan Henderson (38'), Harry Kane (45+3'), dan Bukayo Saka (57').
Saka yang mencetak gol pada laga sebelumnya kontra Senegal, menegaskan pendapatnya ketika dibandingkan dengan Mbappe pada konferensi pers, Senin (5/12/2022).
"Terima kasih atas pujiannya, tetapi tidak. Saya pikir hanya ada satu Mbappe, begitu juga dengan saya," ucap Bukayo Saka dilansir dari ESPN.
“Pada saat yang sama, hanya ada satu saya. Saya ingin menjadi diri sendiri dan membantu tim dengan cara terbaik yang bisa dilakukan," kata pemain berusia 21 tahun itu.
"Ada begitu banyak pemain muda di turnamen ini. Saya bisa menyebutkan banyak sekali. Bahkan di tim kami, ada pemain muda yang bermain sangat baik, Jude Bellingham," tuturnya.
"Saya senang kita semua ada di sini dan bermain dengan baik. Prioritasnya adalah memenangkan ajang ini, bukan menjadi pemain atau pemain muda terbaik di turnamen," kata Saka menegaskan.
Piala Dunia 2022 ini merupakan partisipasi pertama Saka di ajang empat tahunan tersebut.
Sementara itu, pemain Arsenal tersebut berjanji akan maju dan mengambil penalti jika diperlukan ketika melawan Perancis.
Bersama dengan Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Saka gagal dalam mengeksekusi adu penalti di final Euro 2020 musim panas lalu melawan Italia di Stadion Wembley.
Ketiga pemain tersebut mendapatkan pelecehan rasial secara online setelahnya.
"Saya telah menjadi dewasa dan banyak berkembang sebagai pemain serta pribadi sejak saat itu melawan Italia," kata Saka.
"Sejujurnya, secara pribadi saya telah mencoba untuk melupakannya sejak saat itu. Jelas saya tahu tidak akan pernah bisa melupakannya, itu akan menjadi sejarah. Namun, pada saat yang sama, datang ke sini dan mencetak gol ketiga itu, tentu saja banyak mengangkat saya," ujar Saka.
"Seperti yang terus dikatakan, cinta dari para penggemar sangat mengangkat saya. Itu memberi saya banyak kepercayaan diri dan sangat senang melihatnya dari para penggemar," tutur pemain Arsenal itu.
Namun, mereka akan menghadapi ujian yang berat melawan juara bertahan Perancis. Sang megabintang Perancis, Mbappe, telah mencetak lima gol dalam empat pertandingan.
"Tidak diragukan lagi kualitas yang kami miliki di tim ini," tutur Saka.
"Kami diberkati dengan lini depan yang luar biasa, memiliki begitu banyak pemain menyerang berkualitas. Ketika terpilih dalam line up tersebut, itu menunjukkan seberapa besar kepercayaan diri dan kepercayaan yang diberikan pelatih kepada Anda."
"Oleh karena itu, hal itu memberikan Anda kepercayaan diri ekstra untuk pergi ke sana, bermain impresif, dan tadi malam kami bisa melakukannya," kata pemain berusia 21 tahun itu.
"Saya bukan seorang pelatih, melainkan seorang pemain. Saya harus mempercayai Gareth (Southgate) dan staf pelatih kami untuk mempersiapkan rencana permainan terbaik," ujarnya.
"Namun, saya pikir skuad ini dapat terus melakukan apa yang telah kami lakukan. Kami telah bermain dengan baik dan mencetak gol terbanyak di turnamen ini. Menurut saya, kami tidak perlu terlalu banyak melakukan perubahan," ujarnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/12/06/21400038/perempat-final-piala-dunia-inggris-vs-perancis--saka-setara-mbappe-