Profil Daizen Maeda, Pencetak Gol pada Laga Jepang Vs Kroasia

KOMPAS.com - Profil Daizen Maeda, sang pencetak gol pertama pada laga babak 16 besar Piala Dunia 2022 Jepang vs Kroasia ada di artikel ini.

Nama Daizen Maeda meledak di laga Piala Dunia Qatar 2022 Jepang vs Kroasia di Stadion Al-Janoub pada Senin (5/12/2022).

Bagaimana tidak, penyerang tim Skotlandia, Celtic, ini mencetak gol pertama bagi negaranya, dua menit sebelum jeda babak laga Piala Dunia tersebut.

Daezin Maeda lahir di Osaka, Jepang, pada 20 Oktober 1997.

Penyerang yang kini berusia 25 tahun tersebut memulai kariernya bersama Matsumoto Yamaga. Dia membuat debutnya pada 28 Februari 2016.

Ia sempat bermain bersama klub Liga Portugal Maritimo saat dipinjamkan dari Matsumoto Yamaga pada Agustus 2019.

Namun, ia kembali ke Jepang untuk memperkuat Yokohama F Marinos pada musim 2020-2021.

Penampilan impresif bersama Yokohama membuat namanya masuk ke Bext XI J-League pada musim 2021 di mana ia juga finish sebagai top skor bersama Liga Jepang dengan catatan 23 gol.

Maeda lalu dipinang Celtic pada Desember 2021, awalnya dengan status pinjaman dengan kewajiban membeli.

Maeda melakoni debutnya kontra Hibernian pada medio Januari dan langsung membuat gol.
Kerja keras dan ketajamannya depan gawang pun membuatnya jadi favorit di Celtic Park.

Penyerang yang kini berusia 25 tahun itu mencatatkan enam gol dan empat assist pada musim debutnya.

Celtic mempermanenkan sang penyerang yang bisa bermain di sektor sayap ini dan ia menjadi andalan pelatih Ange Postecoglou bagi kubu Glasgow tersebut.

Maeda telah bermain 14 kali bagi Celtic di Liga Skotlandia musim ini, mencetak 3 gol dan 4 assist.

Dia juga bermain dalam keenam laga klubnya di Liga Champions.

Maeda mengatakan bahwa kerja kerasnya di lini depan merupakan suatu hal yang ia lakukan demi kejayaan tim.

"Saya tentu ingin mencetak gol," tuturnya seperti dikutip Scottish Record.

"Saya selalu ingin mencetak gol tetapi saya akan bisa mencetak gol jika bisa terus memberikan yang terbaik bagi tim."

Ia mengatakan, berlari tanpa letih di lapangan membuatnya kecanduan.

"Saya akan mendapat kesempatan itu jika terus bekerja bagi tim, termasuk mengejar bola lepas," tutur Maeda.

"Saya tak tahu apakah lari saya sedikit atau banyak. Namun, jika itu membantu tim saya pikir hal tersebut diperlukan."

"Saya sendiri merasa tidak kehabisan bensin jadi saya akan melaju sejauh mungkin."

"Jika saya berlari sendirian mengejar bola lepas, rasanya seperti kecanduan karena tim juga mengikuti saya.'