Timnas Malaysia Digoyang Isu Laga Fiktif Lawan LA Galaxy

KOMPAS.com - Timnas Malaysia digoyang isu laga fiktif melawan tim Major League Soccer (MLS) LA Galaxy. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) segera bertindak.

Isu tidak sedap itu berakar dari pernyataan pakar sepak bola Mark Stafford di siniar alias podcast milknya.

Stafford menyebutkan bahwa salah satu ofisial timnas Malaysia menghubungi LA Galaxy dengan tujuan menggelar laga pemanasan sebelum Piala Asia 2023.

Tidak jelas kapan laga LA Galaxy vs timnas Malaysia digelar. Namun, Stafford mengatakan bahwa hasilnya adalah 4-1 untuk kemenangan LA Galaxy.

“Tim Malaysia menjamin semua biaya untuk stadion dan bayaran untuk para pemain LA Galaxy. Tawaran itu diterima oleh klub yang bermarkas di Amerika Serikat itu,” kata Stafford di podcast-nya, dikutip dari New Straits Times, Sabtu (19/11/2022).

“Seorang ofisial Malaysia terbang dan pergi menemui LA Galaxy. Kesepakatan ditandatangani, dan dua bulan kemudian, tim Malaysia memainkan pertandingan persahabatan dengan klub. LA Galaxy menang 4-1," imbuh Stafford.

Akan tetapi, dalam keterangan lanjutannya, Stafford berujar bahwa pertandingan tersebut tak ubahnya match fixing.

LA Galaxy, menurut Stafford, bermain melawan timnas Malaysia palsu.

“Namun, ternyata LA Galaxy tidak bermain melawan timnas Malaysia (asli). Itu adalah ulah pelaku pengatur pertandingan dan banyak pemain yang terlibat," kata Stafford.

"Mereka mengenakan jersey Malaysia dan terbang ke LA (Los Angeles) dengan target kalah setidaknya lima gol dalam laga tersebut," imbuhnya.

Di sisi lain, FAM mengonfirmasi bahwa tim Harimau Malaya tidak melakukan perjalanan ke AS untuk bertanding belakangan ini.

Sekretaris FAM Noor Azman Rahman sampai bingung dengan isu pertandingan fiktif ini.

"Ini mengejutkan. Kami tidak pernah mengalami kasus serupa selama 10 tahun terakhir," kata Noor Azman.

FAM akan menyelidiki isi podcast Stafford sebelum mengambil langkah selanjutnya.

“Komite integritas kami akan menyelidiki isi podcast sebelum mengambil tindakan lebih lanjut," kata Noor Azman Rahman.