Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

19 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Kertas Contekan Jens Lehmann Singkirkan Argentina

KOMPAS.com - Timnas Jerman pernah menyingkirkan Argentina di Piala Dunia 2006 berkat secarik kertas contekan milik kiper Jens Lehmann.

Timnas Jerman bertemu Argentina pada perempat final Piala Dunia 2006 di Olympiastadion, Berlin, 30 Juni 2006.

Dalam laga tersebut, Jerman yang kala itu menjadi tuan rumah turnamen, tertinggal lebih dulu setelah tandukan Roberto Ayala mengoyak jala Lehmann pada menit ke-49.

Namun, 10 menit menjelan waktu normal berakhir, stadion bergemuruh menyambut gol Miroslav Klose yang membuat skor menjadi imbang.

Singkat cerita, duel Jerman vs Argentina tak melahirkan pemenang sampai 120 menit. Skor 1-1 tetap bertahan, sehingga laga harus dituntaskan lewat adu penalti.

Pada babak adu penalti inilah, Lehmann tampil heroik di bawah mistar dengan menahan dua eksekutor Albiceleste, yaitu Roberto Ayala dan Esteban Cambiasso.

Der Panzer berhasil mengungguli Argentina 4-2 pada adu penalti dan lolos ke semifinal Piala Dunia 2006.

Selain kemenangan Jerman, ada satu hal yang menarik perhatian pada momen adu penalti tersebut, yakni secarik kertas yang beberapa kali diintip Lehmann.

Lehmann menyimpan kertas tersebut di balik kaus kaki dan dia mengeluarkannya sebelum para algojo Argentina menendang bola.

Selembar kertas yang dibawa sang kiper ke adu penalti itu kemudian dikenal sebagai contekan Lehmann.

Contekan itu disusun oleh pelatih kiper timnas Jerman saat itu, Andreas Kopke. Dia menulis serangkaian tips untuk Lehmann bersama Huub Stevens.

Huub Stevens adalah seorang pelatih berkebangsaan Belanda yang memiliki catatan mengenai 13.000 tendangan penalti.

Kertas contekan tersebut kemudian diserahkan Kopke kepada Lehmann tepat sebelum adu tendangan penalti.

"Semuanya berjalan seperti yang kami harapkan. Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan," kata Kopke selepas laga Jerman vs Argentina, dikutip dari laman resmi FIFA, Selasa (1/11/2022).

Catatan yang diberikan kepada Lehmann berisi tujuh nama pemain Argentina, yakni Riquelme, Hernan Crespo, Gabriel Heinze, Lionel Messi, Roberto Ayala, Pablo Aimar, dan Maxi Rodriguez, beserta kecenderungan penalti masing-masing pemain.

Dari tujuh nama tersebut, hanya dua yang benar-benar maju sebagai eksekutor, yakni Roberto Ayala, dan Maxi Rodriguez.

Lehmann berhsil menangkap sepakan Ayala, tetapi gagal menahan penalti Maxi Rodriguez meski sudah berhasil menebaknya.

Lalu, pada momen penentuan, Lehmann sukses menepis penalti Esteban Cambiasso, yang mengantarkan Jerman ke semifinal Piala Dunia 2006.

Nama Cambiasso tidak tercantum dalam kertas contekan itu. Namun, Lehmann bisa menebak arah tendangan Cambiasso berdasar pengalamannya melihat penampilan sang pemain di sebuah laga Liga Champions.

"Dia (Cambiasso) bermain untuk Inter Milan melawan Villarreal di Liga Champions," ucap Lehmann.

"Saya tidak tahu bagaimana dia mengambil penalti, tetapi dengan menonton pertandingan itu, saya mendapat gambaran tentang sudut dan sisi yang paling nyaman bagi Cambiasso," kata kiper yang pernah memperkuat Arsenal itu.

Selepas turnamen, yang akhirnya dijuarai oleh Italia, kertas contekan Jens Lehmann berpindah tangan ke Bild, salah satu surat kabar ternama di Jerman.

Pada 16 Desember 2006, Bild melelang kertas tersebut di program televisi amal terkenal di Jerman, Ein Herz für Kinder. 

Cotekan itu terjual kepada CEO Energie Baden-Württemberg, Utz Claasen, senilai satu juta euro (sekitar Rp 15 miliar untuk kurs saat ini).

Pada 2007, sang pembeli menyumbangkan kertas contekan Lehmann kepada museum sejarah di Jerman.

https://bola.kompas.com/read/2022/11/01/18200058/19-hari-jelang-piala-dunia-2022--kertas-contekan-jens-lehmann-singkirkan

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke