Tantangan berat sudah siap menyapanya di Arema FC. Sebab, tim Singo Edan beralih kepemimpinan dari Eduardo Almeida ke Javier Roca selama sang pemain menjalani tugas negara.
Pergantian pelatih ini mau tidak mau membuat pemain berusia 17 tahun tersebut kembali harus menyesuaikan diri.
"Saya belum tahu kepribadiannya bagaimana, kita ikuti saja. Saya support terus," terang pemain asal Serdang Bedagai, Sumatera Utara itu.
"Mau siapapun pelatihnya, saya harus tetap bisa main bagus dan jika diberi kesempatan pasti memberikan yang terbaik di lapangan," imbuhnya.
Sebelum dipanggil Timnas U20 Indonesia, Arkhan Fikri sempat diberikan kesempatan Eduardo Almeida tampil di tiga pertandingan dengan total 87 menit.
Terakhir, ia bermain selama 57 menit saat melawan RANS Nusantara FC pada pekan keenam.
Kepelatihan Javier Roca jelas tidak akan sama dengan Eduardo Almeida terutama terkait karakter dan gaya bermain.
Almeida dikenal sebagai pelatih pragmatis yang handal dalam taktik bertahan dan memainkan transisi menyerang cepat.
Sedangkan, Roca adalah pelatih yang lebih suka bola-bola pendek agresif dengan pergerakan eksplosif.
Namun, Arkhan Fikri cukup percaya diri bisa segera menyesuaikan diri dengan karakter permainan Javier Roca.
Sebab, ia melihat ada kemiripan antara gaya permainan pelatih timnas Shin Tae-yong.
Gemblengan pelatih asal Korea Selatan tersebut menjadi modal untuk menyesuaikan diri dengan pelatih Javier Roca.
Selain itu, ia mengakui skema bermain bola-bola pendek juga lebih sesuai dengan gaya permainannya.
"Ya saya lebih senang main bola pendek, build up, karena di timnas coach Shin Tae-yong mengajari dari build up langsung main long pass ke depan. Kalau buid up dari bawah ada skema permainan," pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/09/23/06200028/alasan-pemain-timnas-u19-pede-beradaptasi-dengan-pelatih-anyar-arema-fc