Adapun polemik tersebut berawal ketika PSSI menganggap JIS belum layak untuk menggelar laga FIFA Matchday.
Lebih spesifik, laga FIFA Matchday itu adalah pertandingan antara timnas Indonesia dan Curacao yang akan digelar dua kali September ini.
Awalnya, JIS akan menjadi salah satu venue laga timnas Indonesia vs Curacao. Namun, rencana tersebut batal terlaksana.
PSSI melalui Sekjen Yunus Nusi khawatir akan ada catatan dari FIFA jika memaksakan laga tersebut digelar di JIS.
Pasalnya, stadion berkapasitas 82.000 kursi penonton itu dinilai masih punya beberapa kekurangan.
Infrastruktur JIS mulai dari area parkir, akses jalan menuju stadion, area drop off tim, hingga perimeter tribune diklaim belum sesuai standar.
"Di samping itu, terkait dengan plafon yang rendah karena bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum," kata Yusus Nusi dilansir dari laman resmi PSSI.
"Tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. Nah, kalau itu kami paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA," ujarnya.
Menanggapi hal ini, pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola stadion JIS tak sepakat dengan pernyataan PSSI.
Jakpro dengan tegas menyebut apabila JIS sudah berstandar FIFA.
Arry Wibowo selaku Plt Direktur Proyek JIS menjelaskan, JIS sudah mirip dengan stadion di Eropa dan perencanaan pembangunan stadion sendiri didampingi langsung oleh pihak FIFA.
"JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas," ucap Arry Wibowo dikutip dari BolaSport.com, Jumat (9/9/2022).
"Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan," katanya menjelaskan.
Polemik ketidaklayakan JIS pun megundang banyak komentar. Salah satunya datang dari Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.
Melalui akun Instagram pribadinya, Achsanul Qosasi mempertanyakan dasar PSSI menyebut ketidaklayakan JIS.
"JIS memakai uang rakyat, pasti tidak dibangun sembarangan," tulis Achsanul Qosasi.
"Ada konsultan perencana, konsultan pengawas, dan tim pelaksana yang pasti akan tersinggung dengan komentar yang tak bijak."
"Setahu saya JIS dirancang oleh Buro Happold yang merupakan konsultan perencana dari Inggris yang berpengalaman merancang stadion-stadion sepak bola modern."
Achsanul Qosasi menambahkan, jika JIS memang tidak layak maka itu akan menjadi pemborosan uang rakyat.
"Jika JIS tak layak, berarti ada pemborosan uang rakyat," tulisnya lagi.
https://bola.kompas.com/read/2022/09/11/19444608/polemik-terkait-jis-terus-mengundang-komentar