Penukaran lantas terpaksa dihentikan karena situasi tidak kondusif. Beberapa oknum melakukan tindakan perusakan, sistem penukaran gelang penanda pun tidak mungkin dilanjutkan.
Insiden tersebut membuat Persib merasa kecewa. Melalui laman resmi klub, Persib menuliskan bahwa sejumlah oknum juga melakukan pemaksaan mendapatkan gelang penanda meski tidak mempunyai e-ticket.
Secara sistem, beberapa oknum yang diduga menjadi pemicu kericuhan di Lapangan Progresif tersebut tidak terdata.
Kemungkinan mereka yang memaksakan mendapatkan gelang penanda tersebut, belum menyelesaikan transaksi pembelian tiket sebelumnya atau tidak lolos proses verifikasi vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster).
Hal itu membuat Viking Persib Club (VPC) menyampaikan keberatan setelah adanya pernyataan resmi tersebut. Sebab, mereka mengklaim, sudah melakukan pembayaran dan sesuai prosedur.
Melalui akun sosial media resmi VPC, mereka menyatakan bahwa kericuhan justru dipicu oleh sistem penukaran tiket yang tidak efektif.
Ketika kick-off Persib vs RANS sudah semakin dekat, ada bobotoh yang merasa sudah membayar tiket, tetapi tidak mendapatkan haknya.
Terkait hal itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono menjelaskan, ada sekitar 50 persen yang tidak lolos proses verifikasi vaksin dosis ketiga.
Sehingga, mereka tidak berhak membeli tiket dan tak bisa terdata dalam sistem penjualan tiket online.
Namun, Teddy enggan berpolemik lebih jauh. Menurutnya, riuh komentar di media sosial karena kejadian di Lapangan Progresif bisa langsung ditanyakan kepada pihak komunitas (bobotoh).
Dia sangat meyakini sistem yang dijalankan sudah sesuai aturan.
Dikatakan Teddy, untuk komunitas sebetulnya lebih mudah, tetapi seluruh pembeli tiket tetap harus melakukan vaksin Covid-19 dosis ketiga.
Adapun pembelian melalui orang yang telah ditunjuk oleh komunitas untuk membantu pendataan dan berkomunikasi dengan tim tiket.
Sementara, saat itu, sistem telah menolak beberapa bobotoh yang belum melakukan vaksinasi booster, sehingga tidak bisa di proses lebih lanjut ke e-ticket dan pembayaran.
"Semuanya sudah sesuai aturan. Saya tidak mau memperkeruh suasana ini. Silakan konfirmasi kepada yang bersangkutan terkait pernyataannya," kata Teddy dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (6/9/2022).
Teddy juga menjamin, semua bobotoh yang sudah membayar telah mendapatkan haknya untuk menyaksikan pertandingan Persib vs RANS Nusantara FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (4/9/2022).
"Memang akibat kejadian itu ada bobotoh non-komunitas yang belum menukarkan e-ticket ke gelang penanda karena lokasi penukaran di progresif ditutup lebih awal," ucap Teddy.
"Namun, mereka dapat tetap masuk dengan menunjukkan e-ticket. Tim tiket datang di area ring tiga untuk melakukan scan barcode pada tiket," katanya menjelaskan.
Saat kembali coba dikonfirmasi kembali, pihak VPC belum bisa memberikan pernyataan terkait penjelasan manajemen Persib.
"Abdi komunikasi dulu sama temen ya kang (Saya konfirmasi dulu sama teman ya kang)," ujar Ibro Hendri selaku Humas Viking.
https://bola.kompas.com/read/2022/09/06/21000098/penjelasan-persib-soal-riuh-proses-penukaran-tiket-online