Harapan untuk Piala AFC Wanita 2026

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam informasi terkininya, Senin (1/8/2022) menyebut tentang tuan rumah Piala Asia Sepak Bola Wanita 2026.

"Kami sudah menemukan negara-negara calon tuan rumah," kata pernyataan AFC.

Tenggat untuk pendaftaran menjadi tuan rumah berlangsung pada Minggu (31/7/2022).

Termutakhir, ada empat negara terpincut menjadi tuan rumah.

"Negara-negara ini akan saling bersaing," kata pernyataan AFC.

Keempat calon itu adalah Australia, Yordania, Uzbekistan, dan Arab Saudi.

AFC sekarang akan bekerja dengan semua asosiasi pada pengiriman dokumentasi penawaran yang diperlukan.

Kelak, AFC akan mengumumkan negara yang berhasil pada 2023.

Piala Asia Wanita AFC 2026 diharapkan dibangun di atas fondasi yang kuat dari warisan turnamen yang dirayakan.

Diperluas dari delapan menjadi 12 tim, Piala Asia Wanita AFC India 2022 tidak hanya menjadi edisi terbesar dalam hampir dua dekade, tetapi juga diselenggarakan oleh delegasi wanita terbesar yang pernah ada.

Di luar lapangan, turnamen diuntungkan oleh ansambel terbesar ofisial pertandingan wanita yang berperan penting dalam menerapkan sistem Video Assistant Referee (VAR) untuk pertama kalinya dari babak perempat final.

Demikian pula, keterlibatan dan liputan acara 2022 melampaui edisi sebelumnya karena saluran digital AFC menyaksikan peningkatan luar biasa 5,324 persen dibandingkan dengan Piala Asia Wanita AFC 2018.

Lebih dari 270 juta tayangan, 17 juta keterlibatan, dan 74 juta penayangan video direkam di seluruh saluran AFC.

Australia terkini menjadi tuan rumah Piala Asia Wanita AFC pada 2006 dengan Matildas meraih gelar tunggal mereka empat tahun kemudian di China.

Uzbekistan, tuan rumah Kejuaraan Klub Wanita AFC tahun ini untuk zona Barat.

Dengan pencalonan ini, Uzbekistan akan bersaing untuk menjadi negara Asia Tengah pertama yang menggelar turnamen wanita paling bergengsi di benua itu dalam upaya kedua mereka.

Yordania menjadi negara Asia Barat pertama yang menjadi tuan rumah kompetisi pada 2018.

Oleh karena itu, Arab Saudi bertujuan untuk menjadi negara kedua di zona Asia Barat yang menjadi tuan rumah.