Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Piala Presiden 2022, Bukti Sepak Bola Indonesia Hidup Kembali di Tengah Pandemi

KOMPAS.com - Piala Presiden 2022 resmi berakhir pada Minggu (17/7/2022) malam. Arema FC menjadi juara setelah mengalahkan Borneo FC pada laga final yang bergulir dua leg.

Ini merupakan keberhasilan ketiga Arema FC di Piala Presiden setelah mereka juga menjadi juara pada edisi 2017 dan 2019.

Piala Presiden kali ini diikuti oleh 18 peserta klub Liga 1 2022-2023 mulai 11 Juni hingga 17 Juli 2022.

Sebanyak 42 pertandingan bergulir di lima stadion berbeda selama 22 hari turnamen berlangsung.

Secara total, 89 gol berhasil dicetak serta 170 kartu kuning dan 7 kartu merah dikeluarkan dari 30 wasit yang bertugas.

Tak kurang dari 500 pemain terlibat sepanjang pagelaran Piala Presiden kali ini.

Perhelatan turnamen pramusim paling bergengsi di Indonesia tersebut pun bergulir cukup lancar walau dinodai insiden di Gelora Bandung Lautan Api yang menyebabkan dua korban meninggal dunia.

Tragedi tersebut pun dianggap sebagai pembelajaran berharga bagi seluruh stakeholder untuk mempersiapkan pertandingan di Liga 1 2022-2023 dan seterusnya.

Terlepas dari itu, Piala Presiden 2022 lebih dari sekadar turnamen bergengsi pengisi pramusim.

Piala Presiden 2022 menjadi cetak biru kebangkitan sepak bola Indonesia yang sudah bisa hidup kembali di tengah pandemi.

Bersama-sama, seluruh stakeholder sepak bola Tanah Air melakukan trial, error dan inovasi hingga akhirnya ditemukan sebuah cetak biru dengan formula tepat untuk menghidupkan kembali sepak bola Indonesia.

1. Penonton boleh datang ke stadion

Berdasarkan data dari laman Transfermarkt.com, tidak kurang dari 330.000 tiket terjual dari fase grup hingga final.

Kehadiran penonton sebanyak itu menjadi sebuah lompatan besar bagi sepak bola Indonesia. Mengingat seluruh pertandingan Liga 1 2021-2022 benar-benar steril dari suporter.

PT Liga Indonesia Baru selaku pelaksana kompetisi memang masih memberikan batasan jumlah penonton di stadion, yakni 75 persen dari kapasitas stadion.

Jumlah kuota tersebut akan disesuaikan kembali dengan kondisi penyebaran Covid-19 di daerah bersangkutan.

Akan tetapi, kembalinya penonton ke stadion sudah menjadi tanda bahwa sepak bola Indonesia mulai terbebas dari rundungan pandemi.

2. Kembalinya tradisi suporter tandang

Izin kehadiran penonton juga memulai kembali tradisi away yang dilakukan para suporter militan untuk mendukung tim kebangaannya.

Pembatasan yang ada membuat tradisi suporter tandang ini berjalan lebih tertib dan disiplin.

Biasanya, panitia penyelenggara tuan rumah menyediakan kuota lima persen untuk suporter tim tamu. Jumlahnya sekitar 500-2000 penonton dan diumumkan saat penjualan tiket dimulai.

Tiket tim tamu ini diberikan secara terbatas. Beberapa panpel bahkan mengharuskan adanya komunikasi terlebih dahulu untuk mendapatkan tiket ini sehingga lebih mudah dikoordinasi.

Selain itu, suporter tandang juga terseleksi oleh persyaratan protokol kesehatan yang diterapkan penyedia jasa transportasi.

Beberapa memang menyediakan syarat seperti vaksinasi dua dosis atau vaksinasi booster sebelum bisa berangkat.

Persyaratan-persyaratan itu menekan adanya gesekan antar suporter dalam pertandingan.

3. Hidupnya kembali ekonomi kerakyatan di lingkup sepak bola

Kehadiran para suporter memancing kembali para pencari rupiah yang menggantungkan hidupnya dari perputaran laga.

Mereka ini terdiri dari pedagang asongan, penyedia jasa transportasi, penjual jersey, sampai pelaku UMKM.

Kehadiran suporter ini menciptakan berbagai macam kebutuhan yang bisa menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk mengais rejeki.

Perputaran bisnis yang berjalan pun tidak kecil. Berdasarkan data dari Transfermarkt.com 330.000 tiket terjual yang artinya 330.000 orang berkegiatan di area stadion.

Karena itu, kembalinya sepak bola ikut memutar kembali roda ekonomi kerakyatan karena menciptakan hubungan berkesinambungan antara pencari kebutuhan dan penyedia kebutuhan.

4. Semakin matangnya skema penjualan tiket daring

Salah satu hikmah yang didapatkan industri sepak bola dari pandemi adalah semakin matangnya skema penjualan tiket dalam jaringan (daring).

Pembatasan interaksi fisik membantu transisi penjualan tiket secara konvensional ke online tersebut. Suporter pun dipaksa untuk beradaptasi dengan proses transisi.

Ada masa di mana para suporter sulit beralih ke tiket online karena sudah terlanjur nyaman dengan cara-acara konvensional.

Namun,rasa antusiasme yang besar dari para suporter membuat mereka tidak punya pilihan lain selain mengikuti prosedur yang diberikan.

Padahal, prosedur dan syarat yang diberikan jauh lebih rumit dari pada penjualan tiket online sebelum pandemi.

Kini, suporter sudah tak lagi asing dengan tiket daring. Membuat industri sepak bola Indonesia selangkah lagi maju ke depan.

https://bola.kompas.com/read/2022/07/19/10200078/piala-presiden-2022-bukti-sepak-bola-indonesia-hidup-kembali-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Juventus Pecat Massimiliano Allegri, Dua Hari Usai Juara Coppa Italia

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke