Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arema FC ke Final Piala Presiden 2022, Bukti Singo Edan Tak Cuma Jago Bola Mati

MALANG, KOMPAS.com - Kesuksesan Arema FC melenggang ke final Piala Presiden 2022 dibarengi dengan peningkatan tingkat produktivitas gol Dendi Santoso dkk.

Gol-gol dari permainan terbuka (open play) juga mulai rutin dicetak Arema FC.

Arema FC mencetak satu gol dari open play saat mengalahkan PSIS Semarang 2-1 pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Senin (11/7/2022) sore.

Setelah unggul via eksekusi bola mati Rizky Dwi pada menit ke-31, gol open play hadir usai M. Rafli menyambut bola pantul hasil tendangan cungkil Irsyad Maulana pada menit ke-75.

Sebelumnya Arema FC juga sudah mencetak gol lewat open play pada leg pertama semifinal Piala Presiden 2022 di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (7/7/2022) lalu.

Gol kedua yang dicetak oleh Gian Zola pada menit ke-89 bersumber dari permainan terbuka.

Sedangkan gol pertama Arema FC yang dicetak Abel Camara, berasal lagi-lagi dari bola mati, yakni diawali tendangan bebas Evan Dimas.

Hadirnya gol-gol open play belakangan ini membuat Arema FC memiliki banyak variasi dalam mencetak gol.

Tim beralias Singo Edan kini tidak hanya andal dalam bola-bola mati, namun juga lihai mencetak gol dari permainan terbuka.

Bagi pelatih Eduardo Almeida, peningkatan produktivitas Arema FC ini menjadi jawaban atas kritik yang sempat dialamatkan kepadanya.

Sebelumnya, selama babak penyisihan grup sampai perempat final alias 8 besar Piala Presiden 2022, Arema FC hanya mencetak tiga gol saja.

Sorotan makin tajam karena dari ketiga gol tersebut, semuanya bersumber dari tendangan bebas dan penalti.

Sehingga, pasukan Eduardo Almeida sempat dicap minim taktik dan hanya mengandalkan penalti.

Ia menerangkan kembali pentingnya kesabaran dan menghormati proses.

“Apa yang kamu pikirkan dengan kita hanya berlatih dua sampai tiga hari lalu bertanding. Jadi ada proses yang perlu kami lakukan setiap harinya,” tutur pelatih berlisensi UEFA Pro itu.

“Kadang-kadang kami bisa cetak gol dari open play, terkadang juga dari set piece. Ini bukan berarti adalah proses dari latihan satu hari lalu kita jadi superior di open play,” katanya menambahkan.

Eduardo Almeida mempertegas kembali poin utama dalam sepak bola adalah mencetak gol untuk menang.

Ia tidak peduli bagaimana gol tersebut terjadi, baik dari open play, penalti, maupun tendangan bebas. Hal yang terpenting adalah gol bersarang ke gawang lawan.

“Sekali lagi, ada proses untuk menuju ke sana. Kadang-kadang bola masuk, kadang juga tidak. Itu yang hanya membedakan,” kata pelatih berusia 44 tahun itu mengakhiri.

https://bola.kompas.com/read/2022/07/12/13000088/arema-fc-ke-final-piala-presiden-2022-bukti-singo-edan-tak-cuma-jago-bola-mati

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke