KOMPAS.com - Angel Di Maria memilih nomor punggung 22 untuk mengiringi petualangan barunya bersama Juventus. Nomor itu diharapkan Di Maria bisa mendatangkan hoki bagi Juventus di Liga Champions.
Angel Di Maria telah resmi diperkenalkan sebagai pemain baru Juventus pada Jumat (9/7/2022).
Pemain lincah yang dijuluki El Fideo karena berpostur tipis seperti mi tersebut diikat Juventus sampai 2023.
Di Maria direkrut Juventus tanpa biaya seiring kontrak sang pemain Argentina dengan PSG yang sudah habis per 30 Juni silam. Setelah itu, Di Maria berstatus bebas transfer.
Bersama Juventus, Di Maria akan mengenakan kostum 22. Nomor itu sama sekali tak dipakai Di Maria selama membela PSG pada kurun 2015-2022.
Saat di PSG, Di Maria tercatat pernah memakai tiga nomor, yakni 11, 14, dan 18.
Nomor punggung 22 terakhir kali dipakai Di Maria semasa dirinya masih memperkuat Real Madrid (2010-2014).
Pengalaman bersama Real Madrid mendorong keputusan Di Maria untuk kembali memakai nomor punggung 22 di Juventus.
“Kenapa saya memilih nomor 22? Itu mengingatkan saya kepada gelar juara Liga Champions bersama Real Madrid dan saya tahu Juventus ingin memenanginya,” kata Di Maria seperti dikutip dari Sky Sport Italia.
Juventus terbilang menjadi salah satu klub “tersial” di Liga Champions.
Tercatat, Si Nyonya Besar sudah sembilan kali menembus final Liga Champions, namun hanya berhasil membawa pulang dua trofi juara, masing-masing pada 1985 dan 1996.
Di lain sisi, Angel Di Maria pernah membantu Real Madrid menjuarai Liga Champions pada 2013-2014.
Di Maria bersinar meski sepanjang musim 2013-2014 lebih sering ditempatkan sang pelatih, Carlo Ancelotti, sebagai gelandang serang, bukan sayap yang jadi posisi naturalnya.
Kemauan untuk berkorban dan kerja keras adalah hal yang juga dijanjikan Di Maria kepada Juventus.
“Komitmen dan pengorbanan untuk menang. Saya selalu mencoba memberikan yang terbaik. Kami berharap bisa memenangi segalanya,” ujar Di Maria.
Juventus mengakhiri musim 2021-2022 silam tanpa gelar. Kondisi yang terasa janggal buat klub sebesar Juve.
Maklum, terakhir kali Juventus melalui sebuah musim tanpa satu pun raihan trofi adalah pada 2010-2011, sewaktu klub masih diasuh oleh Luigi Delneri.
https://bola.kompas.com/read/2022/07/09/15000088/angel-di-maria-jelaskan-alasan-pakai-nomor-22-juventus