KOMPAS.com - Bek Manchester City Oleksandr Zinchenko menceritakan momen kali pertama ia mengetahui negara asalnya, Ukraina, diinvasi oleh tetangga mereka, Rusia. Saking sedihnya, sang bek kiri bahkan mengatakan ia bisa menangis tiba-tiba di mana pun.
Oleksandr Zinchenko mengutarakan hari-hari berat yang tengah ia jalani dalam sebuah wawancara emosional bersama presenter kondang BBC, Gary Lineker, yang ditayangkan pada Sabtu (5/3/2022) ini.
Zinchenko lahir di kota Radomyshl, distrik Zhytomyr, yang terletak di utara Ukraina 25 tahun silam. Ia pindah ke Manchester City pada 2016 setelah sempat bermain satu musim bersama klub Liga Rusia, Ufa.
Zinchenko sempat absen dalam dua laga Premier League terakhir sebelum ia didapuk sebagai kapten Man City pada laga Piala FA pertengahan pekan kontra Peterborough.
Sang bek kiri yang masih mempunyai anggota keluarga dan teman-teman di Ukraina, keluar ke lapangan membawa bendera negaranya.
Ia pun bercerita kepada BBC awal mula dirinya mengetahui negaranya diinvasi oleh negeri Vladimir Putin tersebut.
"Waktu itu tengah malam waktu Inggris, istri saya membangunkan saya sembari menangis," tutur bek berusia 25 tahun tersebut.
"Saya shock. Dia menunjukkan ke saya video-video, foto-foto, apa yang terjadi di Ukraina."
"Mungkin, perasaan terdekat adalah melihat seseorang di lingkaran terdekat Anda meninggal. Anda tahu, perasaan sangat buruk yang datang dari dalam diri. Namun, ini jauh-jauh lebih buruk."
Zinchenko mengutarakan bahwa invasi yang telah berlangsung selama sembilan hari tersebut membuatnya kerap emosional.
"Saya sering menangis. Sudah lebih dari seminggu (sejak invasi dimulai)," ujarnya melanjutkan.
"Saya tak menghitung. Namun, saya bisa menangis kapan dan di mana pun, termasuk ketika menyetir mobil ke lapangan latihan."
"Semuanya di kepala saya. Bayangkan, tempat di mana Anda lahir dan tumbuh besar. Sekarang hanyalah sebidang tanah kosong."
Zinchenko pun mengutarakan dirinya bisa saja pulang kampung ke tanah kelahirannya tersebut untuk membela negara.
Banyak warga Ukraina biasa menjadi pejuang di garis depan untuk menghalau agresi tentara Rusia.
Beberapa olahragawan juga terlibat sebagai pasukan pertahanan, terutama dua mantan juara dunia tinju: Wali kota Kiev, Vitali Klitschko, dan adiknya Wladimir.
Oleksandr Usyk, petarung aktif yang baru saja merebut gelar WBA, IBF, WBO, dan IBO dari tangan Anthony Joshua juga kembali ke Kiev untuk membantu pertahanan ibu kota Ukraina tersebut.
Sementara, legenda sepak bola Ukraina, Andriy Shevchenko, mengutarakan beberapa anggota keluarganya termasuk sang ibu dan kakak perempuannya menolak mengungsi dan memilih untuk mempertahankan Kiev.
"Jujur saja, jika bukan karena putri dan keluarga saya, pasti saya juga sudah berada di sana," ujarnya melanjutkan.
"Saya terlahir seperti itu. Saya kenal orang-orang dari negara saya, mentalitas mereka, dan semuanya berpikir serupa."
"Saya bangga untuk menjadi seorang warga Ukraina dan saya akan terus bangga hingga akhir hayat saya."
"Anda bisa lihat bagaimana warga sana berjuang demi hidup mereka."
"Ini mentalitas warga Ukraina, mereka lebih baik gugur ketimbang menyerah."
https://bola.kompas.com/read/2022/03/05/19110768/bek-man-city-oleksandr-zinchenko-soal-mentalitas-warga-ukraina-lebih-baik-gugur