Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tes PCR PT LIB Diklaim Tak Akurat, Direktur Persib: Tak Ada Hasil yang Sempurna

Temuan hasil tes PCR versi PT LIB dan tes mandiri klub baru-baru ini memunculkan kegaduhan.

Hal tersebut menimpa kubu Persebaya Surabaya menjelang laga kontra Persipura Jayapura pada lanjutan Liga 1 2021-22 akhir pekan lalu.

Pada Sabtu (5/2/2022) sore, sejumlah pemain Persebaya dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes PCR PT LIB.

Kemudian, manajemen Persebaya melakukan tes ulang secara mandiri dan hasilnya keluar pada Minggu (6/2/2022) siang. Hasilnya, beberapa pemain itu dinyatakan negatif.

Meski begitu, nama-nama yang mendapatkan hasil tes positif dari PT LIB tetap absen melawan Persipura pada Minggu malam.

Buntut dari beda hasil tes PCR ini, kubu Bajul Ijo secara terang-terangan menyatakan merasa dirugikan.

Mereka juga meminta PT LIB selaku operator Liga 1 mengevaluasi proses tes PCR.

Di sisi lain, warganet mulai membuat spekulasi liar di media sosial terkait perbedaan hasil tes PCR.

Persib melalui sang Direktur Teddy Tjahjono turut memberikan tanggapan soal hal tersebut.

Menurut Teddy, hasil tes PCR PT LIB yang dinilai tidak akurat adalah pernyataan yang tak tepat.

"Berkaitan dengan pertanyaan mengenai hasil tes PCR yang dilakukan oleh PT LIB tidak akurat, menurut kami adalah pernyataan yang tidak tepat," ujar Teddy kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

"Tidak ada tes PCR yang 100 persen sempurna, karena suatu hasil tes PCR, sangat ditentukan oleh sensitivitas, spesifikasi, waktu pengambilan sampel tes, dan lain-lain," tuturnya.

"Persib tentunya selalu menghormati seluruh regulasi dan aturan yang dikeluarkan oleh PT LIB, termasuk dalam hal ini mengenai tes PCR bagi seluruh pemain sebelum bertanding," tandasnya.

Lebih lanjut, Teddy menilai bahwa tak ada yang salah mengenai tes PCR ulang secara mandiri.

Namun, dia menekankan pentingnya berkoordinasi dengan PT LIB agar hasil tes terbaru nantinya bisa dipakai.

"Apabila diperlukan tes PCR ulang sebagai bahan perbandingan, asalkan dilakukan dengan koordinasi dan persetujuan dari PT LIB, maka hasil tes ulang PCR tersebut pasti bisa dipakai sebagai dasar untuk seluruh pemain sebelum bertanding," lanjutnya.

"Seperti yang kami lakukan 9 jam sebelum pertandingan melawan Bhayangkara FC kemarin," katanya menjelaskan.

Tes PCR dari PT LIB memang menjadi acuan dalam memberikan izin kepada pemain untuk dapat turun pada satu pertandingan di Liga 1. 

Hal tersebut sesuai dengan pasal 52 regulasi Liga 1 2021-2022 mengenai hasil tes Covid-19 dan eligibilitas.

Sebelumnya, PT LIB juga telah menyatakan hal senada seperti Direktur Persib.

Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid-19 Liga 1 2021-2022, Sudjarno, menuturkan pentingnya koordinasi jika klub ingin melakukan tes ulang mandiri.

Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggungjawabkan secara bersama pula.

"Sebelumnya, ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar," ungkap Sudjarno. 

"Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," ucapnya.

"Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya," tuturnya. 

"Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda, maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah oficial PCR kami," tandasnya.

https://bola.kompas.com/read/2022/02/08/19251288/tes-pcr-pt-lib-diklaim-tak-akurat-direktur-persib-tak-ada-hasil-yang-sempurna

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke