Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sprint Mourinho dan Kepala Guardiola: Cara Stefano Pioli Membuat AC Milan Bermain seperti “Dewa”

KOMPAS.com - Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, pernah disebut punya kemiripan dengan Pep Guardiola. Pioli lantas disamakan dengan Jose Mourinho usai melakukan selebrasi sambil berlari sprint dalam derbi Milan.

Sepakan kaki kiri Olivier Giroud memastikan AC Milan bangkit dari ketinggalan dan menang 2-1 dalam laga Derby della Madonnina kontra Inter Milan, Minggu (6/2/2022) dini hari WIB.

Kebahagiaan juga pecah di area teknik AC Milan. Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, secara spontan melakukan sprint menyisir pinggir lapangan untuk bergabung melakukan perayaan bersama Giroud dan anak asuhnya yang lain.

Apa yang dilakukan Stefano Pioli mirip dengan selebrasi khas Jose Mourinho yang kini melatih AS Roma.

Salah satu sprint Mourinho yang paling ikonik muncul saat Porto asuhannya menyingkirkan Man United pada 16 besar Liga Champions 2003-2004 di Old Trafford.

“Menyaksikan kembali rekamannya, saya memerlukan waktu lama untuk menghampiri para pemain!” kata Pioli sembari tertawa, mengomentari aksi sprintnya di laga derbi Milan.

“Hal yang penting adalah saya sampai ke sana! Saya adalah orang yang sangat emosional, saya merasakan segalanya bersama pemain, jadi sangat tepat berlari dan merayakannya dengan mereka.”

Sentuhan Personal Pioli

Aksi selebrasi Pioli tidak cukup dimaknai dengan sekadar lari sprint ala Mourinho. Sprint Pioli menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang sangat menjunjung tinggi man management, mirip seperti Mourinho.

Patut dicatat, Mourinho sangat suka membangun relasi personal dengan anak asuhnya.

Pada 2008, begitu dipastikan menjabat sebagai pelatih Inter Milan, hal pertama yang dilakukan Mourinho adalah mengirim pesan singkat kepada pilar tim, salah satunya Zlatan Ibrahimovic.

Saat pertama kali bersua istri Ibrahimovic, Helena Seger, Mourinho langsung berpesan ‘Beri makan Zlatan, biarkan dia tidur nyenyak, buat dia selalu bahagia!’.

Semasa melatih Tottenham, Mourinho juga memberikan bingkisan Natal spesial buat Sergio Reguilon. Mourinho mengirim hidangan daging babi muda lantaran tahu Reguilon sendirian saat hari raya tiba dan jauh dari keluarga di Spanyol.

“Hubungan dengan pemain dan pelatih sangat penting. Saya mencoba memiliki ikatan percaya ini untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap pemain,” tutur Pioli seperti dikutip dari Football Italia.

Mundur agak jauh ke belakang, salah satu hal pertama yang dilakukan Pioli begitu dilantik jadi pelatih AC Milan pada Oktober 2019 adalah meminta anak asuhnya untuk selalu sarapan dan makan siang bersama di sentra latihan Milanello.

Tujuan Pioli tentu adalah membangun kerekatan antar pemain. Tak cuma itu, Pioli juga berinisiatif menempatkan meja besar di ruang makan Milanello.

Sang pelatih berusia 56 tahun itu menghendaki agar pemainnya tak terpisah dalam kelompok-kelompok kecil saat bersantap.

“Saya memiliki banyak pelatih bagus. Namun, saya pikir satu yang telah mengubah hidup saya sebagai pesepak bola dan seorang pribadi adalah Pioli,” kata bek kiri Milan, Theo Hernandez, yang pernah diasuh pelatih top macam Diego Simeone dan Zinedine Zidane.

Komparasi dengan Guardiola

Aksi sprint saat Derbi Milan membuat Pioli dikomparasikan dengan Mourinho. Namun, musim ini Pioli juga pernah disebut mirip dengan Pep Guardiola, ahli taktik Man City pemilik dua titel Liga Champions 2009 dan 2011.

Sekilas, secara perawakan, Pioli memang tampak identik dengan Guardiola yang sama-sama berkepala plontos.

Walau begitu, kemiripan disebut bukan cuma urusan penampilan luar, tapi juga isi kepala.

Pandit Sky Sport Italia, Daniele “Lele” Adani pernah menyebut AC Milan asuhan Pioli bermain seperti Dewa.

Adani kagum dengan "positional play" AC Milan besutan Pioli yang mengingatkan dirinya kepada taktik Pep Guardiola.

Di bawah arahan Pioli, pergerakan Milan tak selalu terpaku pada skema dasar 4-2-3-1. Posisi pemain di lapangan bergerak dinamis menyesuaikan kebutuhan.

Misal, Theo Hernandez yang berposisi sebagai bek sayap kiri sering melakukan "underlap" atau gerakan memotong ke arah dalam lapangan.

Franck Kessie yang mentas sebagai gelandang jangkar juga kerap turun ke bawah, sejajar dengan garis pertahanan.

“Ini bukanlah kejutan dari satu pertandingan, ini adalah kepastian. Ketika Milan menyerang, mereka sering bermain dengan skema 3-1-1-5, dengan Kessie berada di antara dua bek tengah,” kata Daniele Adani dilansir dari Calciomercato November silam.

“Ini adalah sesuatu yang pertama kali saya lihat di Bayern Muenchen asuhan Guardiola, dengan bek sayap naik atau merapat ke tengah. (Rafael) Leao bermain sebagai gelandang serang, Calabria masuk lapangan sebagai mezzala (gelandang sentral terluar).”

Komentar Daniele Adani itu muncul tak lama setelah Milan besutan Pioli menang 2-1 atas AS Roma racikan Mourinho di Stadion Olimpico pada pekan ke-11 Liga Italia 2021-2022.

“Milan bermain seperti Dewa. Kemarin, mereka melakukannya melawan pelatih yang sebelumnya tak pernah kalah dalam 47 laga kandang,” tutur Adani.

Pioli merasa tersanjung kala dirinya dibandingkan dengan pelatih sekaliber Guardiola.

“Bagi saya Guardiola adalah pelatih terbaik di dunia, terutama soal bagaimana dirinya meningkatkan kualitas pemain di timnya.”

“Saya telah mencoba untuk mengambil contoh dari semua orang untuk menjadi lebih baik serta berkembang, dan itulah yang akan terus saya lakukan,” ujar Pioli.

Satu atribut Guardiola yang mesti dicontoh Pioli adalah kemampuan meraih trofi. Maklum, selama dua dekade meniti karier sebagai pelatih profesional, Pioli memang belum pernah merasakan nikmat juara.

Ketiadaan trofi juara itu yang membuat Pioli sering kena sindir sang ibunda.

“Ayah saya adalah yang lebih kalem, sementara ibu saya adalah yang sangat keras. Memang seharusnya begitu. Itulah cara Anda memicu yang terbaik dari seseorang,” ujar Pioli dalam sebuah interviu dengan The Guardian.

AC Milan asuhan Pioli kini hanya berselisih satu angka dari Inter Milan yang bertengger di puncak klasemen dengan raihan 53 poin. Kans juara Milan dan Pioli terus terbuka mengingat kompetisi Liga Italia 2021-2022 masih menyisakan 14 laga.

Pioli boleh saja berbunga-bunga kala timnya disebut bermain seperti Dewa dan dibandingkan dengan pasukan Pep Guardiola.

Namun, jika tak mau terus-terusan disindir sang ibunda, Pioli harus segera berlari mewujudkan mimpi meraih trofi.

https://bola.kompas.com/read/2022/02/08/05000008/sprint-mourinho-dan-kepala-guardiola-cara-stefano-pioli-membuat-ac-milan-bermain

Terkini Lainnya

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke