Duel kedua tim terjadi pada pekan ke-20 Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Senin (17/1/2022) malam.
Widodo sangat yakin insiden yang terjadi di kotak penalti Bali United pada menit ke-71 adalah pelanggaran.
Dia melihat M Kasim Botan dijatuhkan dengan sengaja oleh Abduh Lestaluhu dan seharusnya berbuah penalti. Akan tetapi wasit justru melanjutkan pertandingan.
Di pinggir lapangan, Widodo Cahyono Putro begitu gusar. Dia langsung meluapkan emosi dengan membanting botol minuman di hadapannya.
Dia pun melanjutkan rasa kecewa pada kinerja wasit pada sesi jumpa pers.
"Pertandingan cukup seru, tapi memang sangat disayangkan. Bukan kalah atau menang, tadi 1.000 persen penalti," kata pelatih berlisensi AFCPro.
Menurut Widodo Cahyono Putro, momen tersebut punya peran besar mengubah situasi di lapangan.
Selain kehilangan peluang penalti, insiden itu membuat mental pemain Persita Tangerang sedikit turun dan dimanfaatkan Bali United dengan baik.
"Setelah kejadian itu pemain sedikit down mentalnya. Ini pelajaran buat kami," kata mantan pelatih Bali United.
Begitu pula insiden pada menit ke-85, Widodo Cahyono Putro melakukan protes kepada wasit karena ada pemain Persita Tangerang yang kesakitan namun pertandingan tetap dilanjutkan.
Protes keras tersebut pun berujung pada kartu kuning kepadanya. Beberapa detik setelah kartu kuning tersebut Bali United mencetak gol kedua yang membuat Persita Tangerang makin terpuruk.
"Inilah sepak bola. Bukalah mata hati mereka. Fairplay pengadil harus bagus lagi. Sekarang jadi sorotan bagaimana sepak bola kita terpuruk," imbuhnya.
Persita Tangerang kalah dengan skor 2-0 saat berjumpa Bali United. Dua gol yang bersarang di gawang Persita Tangerang dicetak Privat Mbarga dan M Rahmat.
https://bola.kompas.com/read/2022/01/18/05000068/emosi-hingga-banting-botol-widodo-c-putro--1.000-persen-penalti-