KOMPAS.com - Sebanyak 45 pesepak bola Laos dihukum larangan bermain seumur hidup oleh FIFA karena terbukti terlibat match fixing alias pengaturan skor.
Tidak disebutkan soal identitas pemain-pemain yang terlibat praktik kotor itu. Namun, yang pasti, 45 pemain tersebut sudah melakukan match fixing selama bertahun-tahun.
Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Laos (LFF) Khampheng Vongkhanti mengecam tindakan yang mencederai sportivitas itu.
Menurut Khampheng Vongkhanti, praktik pengaturan skor tak hanya merusak reputasi pemain yang terlibat, tetapi nama negara juga ikut jelek.
“Tindakan mereka telah merusak reputasi mereka sendiri dan negara,” ucap Keomany, sebagaimana dikutip dari situs RFA, Senin (11/1/2022).
“Federasi telah secara konsisten mendidik atlet kami untuk disiplin terutama sebelum setiap kompetisi internasional," imbuhhnya.
"Tetapi jelas, para pemain ini tidak mengindahkan saran kami. Mereka memilih kepentingan pribadi mereka daripada negara," kata Vongkhanti.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal LFF Kanya Keomany menegaskan bahwa pihaknya bakal selektif dalam memilih pemain untuk masuk timnas setelah kasus ini muncul.
“Praktek pengaturan pertandingan ini secara langsung mempengaruhi pemilihan pemain sepak bola kami untuk tim nasional kami untuk kompetisi regional dan internasional di masa depan,” katanya.
Ini bukan kali pertama para pemain Laos mendapatkan sanksi dari FIFA terkait kasus pengaturan skor.
Sekitar lima tahun silam, ada 15 pemain Laos juga dijatuhi larangan bermain seumur hidup, empat di antaranya merupakan pemain timnas.
Para pelaku mengatur pertandingan melawan Hong Kong pada 2017. Sebetulnya ada 60 orang yang terlibat, tetapi yang terbukti hanya 15 pemain.
Lalu, pada Piala AFF 2020, muncul kecurigaan bahwa para pemain timnas Laos "main mata". Mereka disebut terlibat match fixing pada laga kontra Malaysia dan Indonesia.
Terlepas dari itu semua, Laos saat ini sedang berbebah. Setelah hancur lebur di Piala AFF 2020, Laos menunjuk Michael Weiss sebagai pelatih baru.
Juru taktik asal Jerman itu dikontrak selama tiga tahun, tepatnya sampai akhir tahun 2024.
https://bola.kompas.com/read/2022/01/11/20300098/terlibat-pengaturan-skor-45-pemain-laos-dilarang-bermain-seumur-hidup