Lionel Messi dan Barcelona Pisah, Marc Marquez Ikut Sedih Kehilangan

KOMPAS.com - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku ikut terpukul dan kehilangan setelah Lionel Messi dipastikan meninggalkan Barcelona.

Hal itu diungkapkan Marc Marquez seusai menyelesaikan balapan MotoGP Styria 2021, Minggu (8/8/2021) malam WIB.

Sekitar dua jam sebelum MotoGP Styria dimulai, Messi menggelar konferensi pers untuk mengucapkan salam perpisahannya di markas Barcelona, Stadion Camp Nou.

Lionel Messi kala itu tak kuasa menahan air matanya karena harus meninggalkan tim yang sudah dia bela sejak Desember 2000.

Menanggapi kepergian Lionel Messi, Marc Marquez yang juga merupakan seorang fans Barcelona mengaku sangat kehilangan.

Marc Marquez pada akhirnya hanya bisa menerima dan mengucapkan terima kasih atas kontribusi Lionel Messi selama berseragam Barcelona.

"Sebagai fans Barcelona, saya pribadi ingin mengucapkan terima kasih kepada Lionel Messi atas apa yang sudah dia berikan kepada kami," kata Marquez dikutip dari situs Diario AS.

"Saya sudah menonton konferensi pers Lionel Messi berulang kali. Saya sangat senang karena Messi telah dihargai," tutur Marquez menambahkan.

"Saya akan berusaha untuk terus mengikuti dan menonton pertandingan Lionel Messi."

"Sebab, aksi Lionel Messi adalah sebuah pertunjukan hebat yang menyenangkan untuk ditonton," tutur Marquez.

Lebih lanjut, Marc Marquez juga turut mengomentari penyebab kegagalan Barcelona mengikat Lionel Messi dengan kontrak baru.

Lionel Messi dan Barcelona sebenarnya sudah menyepakati kontrak anyar berdurasi lima tahun sampai Juni 2026.

Kapten timnas Argentina itu bahkan sudah merelakan gajinya dipotong sampai 50 persen agar bisa bertahan di Barcelona.

Kesepakatan itu sudah dikonfirmasi oleh Lionel Messi dan juga Presiden Barcelona, Joan Laporta.

Namun, kesepakatan Barcelona dan Lionel Messi itu pada akhirnya tidak berguna.

Sebab, Barcelona tetap tidak bisa mendaftarkan Lionel Messi ke LaLiga meskipun keduanya sudah menyepakati kontrak anyar.

Hal itu tidak lepas dari aturan pembatasan gaji yang akan diterapkan di LaLiga musim depan.

Aturan pembatasan gaji tersebut dibuat LaLiga setelah melihat kondisi keunganan seluruh tim peserta yang terdampak pandemi.

Secara garis besar, aturan LaLiga menyatakan bahwa beban gaji sebuah klub tidak boleh melebihi 70 persen dari total pendapatan.

Pada posisi saat ini, Barcelona masih berada di atas limit tersebut bahkan setelah ditinggal Lionel Messi.

Menanggapi hal itu, Marc Marquez menilai penyebab kegagalan Barcelona mengikat Lionel Messi dengan kontrak anyar lebih dari sekadar faktor finansial.

Marc Marquez juga menilai pihak yang paling dirugikan saat ini bukan Barcelona atau Lionel Messi melainkan LaLiga.

Sebab, LaLiga telah kehilangan dua ikon penting kompetisi, yakni Lionel Messi dan Sergio Ramos.

Sergio Ramos sebelumnya sudah meninggalkan Real Madrid terlebih dahulu dan memutuskan  pindah ke Paris Saint-Germain.

"Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di belakang layar. Lionel Messi dan Barcelona sudah memberikan penjelasan," kata Marquez.

"Namun, saya menilai penyebab kegagalan Barcelona mengikat Lionel Messi bukan faktor ekonomi," tutur Marquez.

"Sebab, dalam tingkat tertentu, faktor ekonomi bukan hal terpenting dalam pandangan saya. Namun, sekarang semuanya telah terjadi," ucap Marquez.

"Menurut saya, pihak yang paling dirugikan saat ini adalah LaLiga. Sebab, Sergio Ramos telah pergi dari Real Madrid dan Messi meninggalkan kami (Barcelona)," ujar Marquez.

"Kabar ini tentu sangat mengecewakan karena Anda pasti ingin memiliki liga sepak bola berkualitas di negara Anda," ucap pebalap asal Spanyol itu menambahkan.

Setelah meninggalkan Barcelona, Lionel Messi sering disebut akan menyusul Sergio Ramos pindah ke PSG.

Beberapa media Eropa mengklaim Lionel Messi dan PSG sudah menyepakati kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan satu musim.

Lionel Messi juga dikabarkan akan menerima gaji sebesar 35 juta euro atau sekitar Rp 590 miliar per musim di PSG.