SURABAYA, KOMPAS.com - Jersey legenda Persebaya Surabaya, Mat Halil, yang dilelang Bonek Green Nord 27 untuk aksi kemanusiaan, laku pada penawaran terakhir Rp 130.888.888.
Pemenang lelang jersey Mat Halil adalah Wahyu Dinar, CEO Pansaka, perusahaan yang bergerak pada penjualan produk kecantikan.
Hasil lelang jersey yang dikenakan Mat Halil saat menjadi kapten Persebaya era Indonesia Premier League (IPL) 2013 itu sangat mengejutkan.
Sebab, jersey Mat Halil laku enam kali lipat dari harga seragam sepak bola termahal di Indonesia milik Bambang Pamungkas, yang terjual seharga Rp 23 juta.
Husain Gozali selaku pentolan Bonek Green Nord 27 mengaku takjub dengan hasil lelang ini.
“Lelang ini berjalan dengan sukses dan di luar perkiraan, lepas Rp 130 juta sekian. Semoga ini bermanfaat untuk kemanusiaan dan misi kemanusiaan selanjutnya,” ujarnya.
Presiden Persebaya Azrul Ananda datang secara langsung dalam prosesi penyerahan jersey kepada pemenang lelang.
Dia mengaku datang untuk ikut mengagumi karena Persebaya Surabaya dan stakeholder-nya kembali menorehkan rekor baru yang layak dibanggakan.
Pencapaian ini menjadi kemenangan baru bagi Bonek dan juga seluruh stakeholder Persebaya Surabaya.
“Jadi itu luar biasa, semoga itu jadi koleksi yang akan diberikan tempat tempat istimewa karena di hati teman-teman Bonek dan semua stakeholder Persebaya, ini (jersey Mat Halil) adalah simbol kemenangan baru Persebaya,” ujar Azrul Ananada.
Di sisi lain, Mat Halil selaku pemilik jersey juga memberikan apresiasi.
Dia tidak menyangka jersey yang disumbangkan bisa memberikan dampak yang besar pada kegiatan kemanusiaan.
“Awalnya jersey itu dilelang saya dihubungi teman saya. Saya dimintai bantuan untuk berpartisipasi dalam pelelangan (yang dananya) untuk pemberian bantuan sembako dan oksigen," kata Mat Halil.
"Akhirnya, saya iyakan asal menang amanah dan tepat sasaran,” tutur dia menambahkan.
Mat Halil melanjutkan, jersey tersebut memang punya nilai historis yang cukup besar bagi dirinya.
Jersey berwarna kuning bernomor 2 itu adalah saksi bisu perjuangannya untuk menjaga Persebaya Surabaya tetap eksis selama masa dualisme.
“Jersey ini juga memiliki kenangan, jadi waktu dulu itu saya juga ikut dipanggil dan diajak untuk menyebrang ke sebelah," kata dia.
"Waktu itu saya disuruh mengisi kwitansi langsung (cek kosong), tapi saya tidak mau, karena Persebaya tidak dapat dinilai dengan uang.”
“Kemudian ada IPL itu, yang mana salah satu jersey-nya itu. Dulu kan ada istilah Persebaya Perjuangan,” tutur legenda hidup Persebaya Surabaya itu.
https://bola.kompas.com/read/2021/08/07/09200088/kalahkan-bambang-pamungkas-mat-halil-pecah-rekor-lelang-jersey-persebaya