PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sebagai upaya meringankan beban klub, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mencairkan dana hak komersial klub untuk bulan Juli 2021.
Hal tersebut sesuai dengan rencana awal saat manager meeting virtual antara PT LIB dan klub.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) yang mengelola Madura United, Ziaul Haq, mengkonfirmasi bahwa hak komersial klub sudah didistribusikan.
Namun, pencairan hak komersil tersebut dinilai tidak menjadi jaminan bergulirnya Liga 1 2021.
“Ya, hak komersial sudah keluar,” ujar Ziaul Haq kepada Kompas.com.
Hal tersebut serupa yang pernah terjadi pada musim lalu.
Ziaul Haq masih ingat betul bahwa hak komersial Liga 1 2020 juga cair pada medio Mei tahun lalu.
Pada saat itu, semua klub bersorak penuh optimistis bahwa kompetisi segera bergulir kembali.
Namun, nyatanya pencairan dana tersebut hanya cerita manis sesaat.
Kompetisi musim 2020 terus diundur hingga akhirnya resmi dihentikan pada pertengahan Januari 2021.
Pengalaman tersebut membuat Madura United masih merasa trauma.
“Dulu juga seperti itu juga. Keluar beberapa ratus juta rupiah kemudian disuruh menunggu. Enam bulan atau empat bulan kemudian liga stop,” ujar Direktur Madura United yang biasa dipanggil Habib itu.
“Rasa pesimistis itu muncul karena dikhawatirkan kejadiannya hampir sama. Jadi, semua klub pesimistis,” sambungnya.
Karena alasan itu, Madura United berharap pencairan hak komersial segera dibarengi dengan kejelasan nasib kompetisi Liga 1 2021.
Dengan demikian, tim tidak dibiarkan menggantungkan harapan tanpa kepastian seperti musim lalu.
“Saya mendesak bulan Agustus ini sudah ada keputusan resmi dari PT LIB dan PSSI," kata dia.
"Kalau memang liga ini tidak sanggup mereka putar pada akhir Agustus atau awal September maka Madura United minta Liga langsung distop,” tutur Direktur Madura United itu menambahkan.
https://bola.kompas.com/read/2021/08/03/14200058/hak-komersial-sudah-cair-madura-united-minta-kejelasan-jadwal-liga-1