Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Final Liga Champions - Bola Tenis, Berlian, dan Obsesi Besar Tuchel

KOMPAS.com - Thomas Tuchel adalah seorang gila bola. Tuchel pernah mempelajari taktik Pep Guardiola selama 2 jam di dalam bus!

Final Liga Champions 2020-2021 antara Man City vs Chelsea akan dipanggungkan di Estadio do Dragao, Sabtu (29/5/2021) atau Minggu (30/5/2021) dini hari pukul 02.00 WIB.

Duel Man City vs Chelsea bakal menjadi momen pertautan penting antara Pep Guardiola dengan Thomas Tuchel.

Pep Guardiola yang membesut Man City punya sejumlah kemiripan dengan Tuchel, sang pelatih Chelsea.

Mereka berdua sama-sama punya obsesi besar terhadap sepak bola dan menaruh atensi lebih terhadap detail-detail kecil yang mungkin terlewatkan oleh peracik taktik lain.

Ada kisah sewaktu masih membesut Mainz dan melakoni pemusatan latihan di Austria, Tuchel dengan cermat mengukur tinggi rumput lapangan lalu menghirup baunya.

“Dia sangat terpesona dengan kualitas lapangan dan meminta saya untuk merekrut petugas perawatan lapangan ke Mainz,” kata Direktur Olahraga Mainz, Christian Heidel, mengenang kisah bersama Tuchel, seperti dikutip The Guardian.

Pep Guardiola, yang terkenal sangat teliti dalam menyiapkan taktik, sampai-sampai pernah disebut overthinking alias menjadi berlebihan dalam berpikir, merupakan salah satu titik referensi ideal buat Tuchel di masa awal kariernya.

“Suatu saat kami ada di dalam bus dan ada tayangan dokumenter soal Guardiola,” kata Heidel.

“Tayangan itu menunjukkan gambar yang terlihat seperti pola rajutan.”

“Tapi, itu adalah pola operan anak asuh Guardiola dan Thomas mempelajarinya selama dua jam. Dia sangat terobsesi mempelajari pola tersebut,” tutur Heidel.

Bukan hal yang aneh jika kemudian Tuchel sering jadi "kulit pisang" yang membuat tim asuhan Pep Guardiola terpeleset.

Musim ini, sudah dua kali Tuchel mengantar Chelsea menekuk City besutan Guardiola, masing-masing di laga semifinal Piala FA dan pekan ke-35 Liga Inggris 2020-2021.

Jauh sebelum itu, Tuchel sudah doyan merepotkan Guardiola di pentas Bundesliga.

Saat mengasuh Mainz yang jelas kalah materi dari tim bintang Bayern Muenchen asuhan Guardiola, Tuchel masih bisa mencuri kemenangan.

Salah satu yang paling sensasional terjadi pada September 2010, di mana Mainz menang 2-1 atas Bayern Muenchen racikan Guardiola.

Taktik brilian yang diterapkan Tuchel dalam laga tersebut lantas terus digunakan sebagai bahan ajar kursus kepelatihan Jerman selama bertahun-tahun.

“Itu semacam 4-3-1-2 dan sangat menarik. Dia punya rencana di sisi defensif dan ofensif,” ujar Erich Rutemoeller, mentor Tuchel sekaligus eks pemimpin kursus kepelatihan DFB (Federasi Sepak Bola Jerman) untuk peracik taktik muda berbakat.

Tuchel adalah pribadi yang sangat bersemangat saat sudah berbicara tentang sepak bola.

Detail kecil apa pun yang bahkan terlihat tak masuk akal, siap ia terapkan demi kemunculan sebuah kemenangan.

Salah satu metode unik yang pernah diterapkan Tuchel adalah ia menyuruh anak asuhnya memegang bola tenis saat berlatih.

Apa maksudnya? Dengan tangan para pemain memegang bola tenis, mereka tak mungkin melakukan gerakan menarik atau mencengkeram musuh.

Melalui cara itu, Tuchel ingin anak asuhnya berhenti melakukan pelanggaran tak perlu.

Satu pendekatan unik lain terjadi saat Tuchel menukangi Borussia Dortmund pada rentang 2015-2017.

Dalam satu sesi latihan Dortmund, Tuchel memotong tepi-tepi area lapangan. Area bermain Dortmund pun berubah menjadi berbentuk berlian, bukan persegi panjang layaknya lapangan sepak bola konvensional.

Maksud Tuchel membuat lapangan berlian adalah supaya pemainnya fokus mengalirkan bola menuju titik utama, yaitu gawang lawan, sekaligus lebih rajin membuat pergerakan diagonal.

Lantaran sudut-sudut lapangan dihilangkan, pemain tak lagi terlalu sering melepas bola ke sisi sayap, yang berarti menjauh dari gawang sebagai tujuan utama.

Detail-detail kecil semacam itu sangat sering menjadi penentu lahirnya sebuah kemenangan, apalagi di ajang level tertinggi layaknya final Liga Champions.

Fans Chelsea kini jelas berharap bahwa atensi tinggi Tuchel terhadap detail akan menjadi pembeda dan melahirkan gelar juara Liga Champions 2020-2021.

https://bola.kompas.com/read/2021/05/29/20200028/final-liga-champions-bola-tenis-berlian-dan-obsesi-besar-tuchel

Terkini Lainnya

Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Madrid Vs Bayern, Dua Sisi Manuel Neuer

Liga Champions
Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Jadwal Final Liga Champions, Dortmund Vs Real Madrid

Liga Champions
Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Hasil Madrid Vs Bayern 2-1 (agg. 4-3), Los Blancos ke Final Liga Champions!

Liga Champions
Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke