Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandangan Kapten Persib Soal Penghapusan Degradasi Liga 1 2021

BANDUNG, KOMPAS.com - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, memberikan pandangannya terkait rencana penghapusan degradasi di Liga 1 2021. Mantan pemain Pelita Jaya itu dengan tegas menolak rencana penghapusan degradasi di kompetisi musim ini.

Dikatakan Supardi, degradasi adalah bagian dari kompetisi, sama halnya dengan gelar juara. Artinya, dalam sebuah kompetisi harus ada kesebelasan yang menjadi juara, dan juga terdegradasi sebagai konsekuensi atas performa mereka dalam mengarungi kompetisi.

"Ini pendapat pribadi ya. Saya tidak setuju kalau tidak ada degradasi karena itu bagian dari kompetisi harus ada yang terdegradasi," kata Supardi kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).

Wacana penghapusan degradasi di Liga 1 2021 dilatarbelakangi situasi pandemi virus corona. Seperti diketahui, pandemi membuat seluruh sektor kehidupan manusia lumpuh, tak terkecuali ekonomi.

Banyak kesebelasan di Indonesia pun merasakan dampak dari masalah ekonomi karena pandemi virus corona.

Menurut kabar, rencana penghapusan degradasi di Liga 1 2021 pun merupakan usulan dari sejumlah klub yang keuangannya terpengaruh oleh pandemi. Penghapusan degradasi Liga 1 2021 kabarnya sudah disetujui exco PSSI dan akan dibahas dalam kongres tahunan PSSI pada akhir Mei mendatang.

Hanya saja, rencana tersebut masih menimbulkan pro dan kontra. Sejumlah klub seperti Persib Bandung hingga Persipura Jayapura dengan tegas menolak usulan penghapusan degradasi Liga 1 2021.

"Yang namanya kompetisi harus seperti itu. Apapun kondisi kita sekarang rasanya tidak elok kalau melihat kompetisi tanpa degradasi. Ini hanya pendapat pribadi. Saya lebih setuju kalau ada degradasi," ujar Supardi.

Selain penghapusan degradasi, situasi pandemi pun berpotensi membuat format kompetisi berubah dari biasanya.

PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi sepak bola Indonesia berencana menggulirkan Liga 1 2021 dalam format bubble match. Artinya, seluruh pertandingan dipusatkan di sejumlah wilayah terpusat, dan sistem yang akan diterapkan pun adalah sistem turnamen seperti Piala Menpora 2021.

Supardi merasa tidak masalah dengan format yang akan diterapkan di kompetisi. Hanya saja, dia mengusulkan agar Liga 1 2021 digelar dalam format dua wilayah.

"Untuk Format, menurut saya idealnya dengan letak geografis kita sekarang seperti Indonesia lebih cocok ke dua wilayah," ujar Supardi.

Menurut Supardi penerapan format dua wilayah lebih efektif diterapkan di Liga 1 2021, apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini.

Sebab, klub tidak perlu mengitari satu Indonesia untuk melakoni pertandingan, terutama laga tandang. Hal tersebut tentu akan meringankan beban biaya akomodasi klub.

"Dengan itu sedikit menghemat administrasi tentunya. Tidak memberatkan tim, karena jarak tempuh juga tidak terlalu jauh. Itu pendapat yang menurut saya ideal," tutur Supardi.

"Mungkin nanti dua tim terbaik (wilayah barat dan timur) atau empat atau satu terbaik setiap grup diadukan lagi untuk jadi juara. Tapi yang penting bagi saya kalau pendapat saya idealnya memang dua wilayah," imbuh dia.

Lebih lanjut, Supardi pun berharap agar izin penyelenggaraan Liga 1 2021 segera terbit. Sejauh ini belum ada kepastian apakah Liga 1 2021 bisa digelar atau tidak. PSSI dan PT LIB masih menunggu izin dari kepolisian.

"Harapannya untuk izin Liga 1 semoga secepatnya terbit. Itu harapan semua pemain, harapan semua suporter, dan semua stakeholder. Karena banyak yang mencari makan, mencari rezeki di lingkungan sepak bola juga," tegas Supardi.

https://bola.kompas.com/read/2021/05/18/21000048/pandangan-kapten-persib-soal-penghapusan-degradasi-liga-1-2021

Terkini Lainnya

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke