BALI, KOMPAS.com - Piala Menpora 2021 telah selesai digelar, kini sepak bola Indonesia kembali memasuki masa tunggu menuju kompetisi Liga 1 2021.
PSSI dan PT LIB merencanakan Liga 1 2021 akan bergulir pada 3 Juli 2021 tergantung dari keluarnya izin dari Kepolisian.
Artinya, selama dua bulan ke depan para pemain kembali hanya berkumpul dan berlatih bersama tim setelah melewatkan 37 hari di berkompetisi intens di Piala Menpora 2021.
Muncul kekhawatiran panjangnya jeda antara Piala Menpora 2021 dan Liga 1 2021 membuat pemain kembali ‘kaku’.
Dalam artian, para personel akan kehilangan feel atau sentuhan bola saat bermain di sebuah kompetisi resmi dengan tensi tinggi seperti yang terlihat pada pertandingan awal-awal Piala Menpora.
Akan sangat disayangkan jika sampai hal tersebut terjadi, karena hal ini berarti semua persiapan fisik di Piala Menpora sebelumnya terbuang sia-sia.
Menanggapi hal tersebut, pelatih asal Brasil Jaino Matos mengatakan program latihan yang diberikan tim nantinya menjadi kunci utama.
Tim harus benar-benar punya program jitu yang mampu mengisi kekosongan kompetisi.
“Yang krusial itu tadi. Program di klub sendiri itu seperti apa? Jangan sampai tanpa planning,” ujar perintis Diklat Persib Bandung tersebut kepada Kompas.com.
Jaino Matos saat ini banyak berkecimpung di dunia sports science.
Berdasarkan keilmuan yang dipelajari, dia melihat sangat memungkinkan membuat sebuah program latihan yang mampu menjaga kondisi pemain tetap di atas walaupun tanpa kompetisi.
Pertanyaannya adalah apakah pelatih dan tim membuka diri dengan perkembangan ilmu-ilmu sepak bola yang semakin maju?
“Tanpa program ilmu khusus dan teknologi nanti di awal Liga kendala yang sama akan muncul kembali.”
“Karena tidak ada sistem latihan dan monitor pola latihan, di Piala Menpora banyak sekali pemain yang cedera,” pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2021/05/01/15000018/program-jitu-di-masa-tunggu-jadi-penentu-kualitas-pemain-di-liga-1