KOMPAS.com - Joan Laporta terpilih kembali sebagai presiden Barcelona seusai pemungutan suara yang berlangsung pada Minggu (7/3/2021).
Joan Laporta mengumpulkan 30.184 suara para socios (anggota) Barcelona, unggul jauh dari para pesaingnya, Victor Font (16.679 suara) dan Toni Freixa (4.769 suara).
Pengalaman terbukti sebagai Presiden Barcelona pada 2003-2010 diyakini membuat sosok anggota parlemen Catalunya itu memenangkan pemilihan 2021.
Joan Laporta bakal langsung menghadapi ujian pertamanya sebelum ia bisa dinobatkan secara resmi menjadi presiden baru Barca.
Menurut Mundo Deportivo, Laporta perlu membayar jaminan setidaknya 125 juta euro untuk mengaktifkan kepresidenannya.
Hal ini karena hukum di Spanyol menyebutkan bahwa seorang calon presiden baru klub Catalunya tersebut harus bisa menanggung hutang yang ada di neraca keuangan.
Bagi Barcelona kini, angka tersebut berada di angka 125 juta euro dan lebih buruk dari perkiraan ekonomi tim Laporta yang menakar di angka 100 juta euro.
Hal ini karena tim Laporta pada awalnya memperkirakan ada pembukaan kembali, walau secara parsial, Camp Nou kepada umum pada Januari ini.
Bukan hanya itu, angka 125 juta euro pun masih bisa ditambah 10 juta euro lagi sebagai imbas prakiraan bujet dibuat berdasarkan kelolosan Barcelona ke perempat final Liga Champions.
Barcelona punya misi untuk memutar balik ketertinggalan 1-4 dari laga leg pertama babak 16 besar saat mereka bertandang ke Paris pada Rabu (10/3/2021).
Oleh karena itu, ada kabar tim Laporta masih perlu minimal 25 juta euro tambahan untuk menutup defisit.
Figur kunci yang bisa menjadi solusi dari kekurangan ini adalah Javier Botin, adik dari presiden Banco Santander, yang bersedia menjadi suplier dana bagi Laporta lewat JB Capital Markets.
Namun, waktu dikatakan kian mepet karena ada tenggat waktu pembayaran 10 hari setelah penunjukkan Laporta sebagai presiden.
Jika semua berjalan lancar, Laporta dikatakan punya empat prospek bisnis dengan partner eksternal yang akan ditawarkan oleh ketua tim transisi, Carles Tusquets.
Tiga calon proyek ini berasal dari Amerika Utara dan satu dari konsorsium Amerika Utara/Eropa.
Perusahaan-perusahaan tersebut berkecimpung di bidang media, olahraga, dan hiburan.
Potensi kerjasama-kerjasama ini dikatakan dapat mencapai angka 250-300 juta euro, tentu jumlah yang sangat menggiurkan di tengah kondisi pandemi.
Akan tetapi, Mundo Deportivo mengatakan jumlah tersebut tak akan dinikmati klub seluruhnya karena bakal dibagi dua.
Pertama adalah bentuk investasi langsung, yakni suntikan dana yang bisa dipakai oleh Barcelona.
Setengah sisanya adalah ke empat area bisnis klub: Barca Academy, Barca Innovation Hub, Barca Licensing and Merchandising, dan Barca Studios melalui sistem pembagian kepemilikan.
Tusquets kini akan mengirim proposal-proposal tersebut plus usulannya untuk menyelamatkan keuangan klub ke Laporta yang akan berangkat ke Paris demi menyaksikan laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions kontra PSG.
https://bola.kompas.com/read/2021/03/09/21111368/agar-bisa-mulai-kerja-di-barcelona-joan-laporta-harus-bayar-2-triliun-rupiah