Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Makan Konate di Persebaya, Proyek Besar tetapi Antiklimaks

SURABAYA, KOMPAS.com - Mundurnya Makan Konate benar-benar menjadi antiklimaks bagi Persebaya Surabaya. Didatangkan sebagai projek target juara Liga 1 2020, Persebaya Surabaya cuma merasakan jasa Makan Konate sebanyak dua pertandingan.

Fakta ini tentu tidak sebanding dengan perjuangan untuk mendapatkan pemain asal Mali tersebut.

Setelah berhasil menjadi runner up Liga 1 2019, Persebaya Surabaya menarget posisi puncak pada kompetisi 2020.

Demi memuluskan target tersebut, manajemen menghimpun kekuatan dengan mendatangkan pemain-pemain asing berkualitas super.

Bagian dari strategi itu adalah merekrut salah satu playmaker terbaik di Indonesia, Makan Konate.

Persebaya Surabaya mendatangkan Makan Konate dari Arema FC dengan status bebas transfer pada awal Januari 2020.

Konate menjadi kejutan besar manajemen kepada Bonek. Kedatangannya sekaligus menjadi bukti keseriusan manajemen meraih Juara musim 2020.

Hal yang cukup menarik adalah kepindahan Makan Konate dari Arema FC ke Persebaya Surabaya memicu konflik di level suporter.

Meski pun dilepas dengan status free transfer, Arema FC sebetulnya berusaha mati-matian untuk mempertahankan Konate.

Segala upaya negosiasi dilancarkan tim berjuluk Singo Edan tersebut demi mempertahankan jimat ajaibnya tersebut.

Namun syarat-syarat yang dipasang pihak Makan Konate membuat Arema FC berpikir dua kali.

Singo Edan pun kemudian legowo dan mundur teratur.

Pendukung Arema FC, Aremania pun terkejut setelah Persebaya Surabaya mengumumkan Makan Konate sebagai rekrutan terbarunya.

Aremania menyayangkan keputusan pemain kelahiran 10 November 1991 tersebut menyeberang ke klub rival.

Kegaduhan tersebut tidak bertahan lama, memasuki kompetisi pra musim Aremania sudah mulai menerima keputusan Makan Konate. 

Piala Gubernur Jatim 2020 menjadi tantangan pertama Makan Konate bersama Persebaya Surabaya.

Melewatkan dua pertandingan awal karena masalah administrasi, Konate baru mendapatkan kesempatan debut pada pertandingan ketiga melawan Madura United.

Menarik, Makan Konate langsung didapuk sebagai kapten pada laga penentuan penyisihan grup Piala Gubernur Jatim 2020.

Berbhubung masih pertandingan debut, kontribusi Makan Konate kurang begitu kelihatan.

Namun, mantan pemain T-Team Malaysia tersebut terlihat jelas.

Makan Konate pun berhasil mempersembahkan kemenangan 4-2 bagi Persebaya Surabaya 

Kemenangan tersebut sekaligus mengantarkan Persebaya Surabaya lolos ke babak semifinal.

Di partai semifinal kejutan terjadi, Persebaya Surabaya bertemu dengan Arema FC, sekaligus memaksa Makan Konate menghadapi mantan klubnya.

Derby Jatim dini di Stadion Supriadi Blitar tersebut berjalan seperti yang diperkirakan.

Mempertaruhkan gengsi, kedua tim sama-sama tidak mau mengalah sehingga membuattempo pertandingan berjalan sangat cepat.

Bahkan, baru berjalan 3 menit, Arema FC sudah membuka keunggulan melalui John Alfarizi.

Tempo cepat membuat pertandingan memanas, sampai-sampai wasit mengeluarkan dua kartu merah dari kantongnya.

Makan Konate yang didapuk menjadi kapten harus bekerja lebih keras menenangkan rekan-rekannya.

Pada akhirnya, Persebaya Surabaya berhasil menang 4-2 atas rival abadinya tersebut dan melaju ke babak pamungkas melawan Persija Jakarta.

Setelah pertandingan, Makan Konate menyempatkan diri masuk ke ruang ganti pemain untuk menyapa mantan rekan-rekannya di Arema FC.

Kedatangannya pun disambut baik, meskipun para pemain masih tertunduk lesu karena kekalahan.

Di partai final, Makan Konate kembali dipercaya menjadi starter.

Setelah melewati dua pertandingan, playmaker terampil tersebut mulai bisa melebur dengan skema permainan Persebaya Surabaya.

Pertandingan berjalan sangat menarik dengan tempo pertandingan sedang ke cepat.

Persebaya Surabaya yang didukung ribuan pendukungnya secara langsung punya suntikan moril lebih sehingga bisa menguasai laga.

Pada akhirnya, Persebaya Surabaya berhasil menang 4-1 atas Persija Jakarta. Gelora Delta Sidoarjo pun bergemuruh menyambut gelar pertama Persebaya Surabaya pada musim 2020.

Memasuki awal musim Liga 1 2020, Makan Konate semakin matang bersama Persebaya Surabaya.

Dia terus dipercaya tampil penuh di dua pertandingan pertama dan berhasil menyumbangkan satu assist.

Penampilanya yang impresif membuat Bonek semakin yakin Makan Konate bakal membawa Bajul Ijo ke jalur juara Liga 1 2020.

Sayang, baru menjalani dua pertandingan, Liga 1 dihentikan karena pandemi Covid-19.

Selama berhentinya Liga 1 2020, Makan Konate jadi pemain asing yang paling sedih.

Di saat legion mancanegara pulang, dia justru tetap bertahan di Surabaya.

Dengan demikian, dia tak pernah melewatkan latihan saat kegiatan tim aktif kembali.

Sayang, Makan Konate tak bisa menunggu lebih lama lagi mengingat Liga 1 kini ditunda hampir satu tahun lamanya.

Konate memutuskan untuk menyusul langkah David da Silva yang lebih dulu mengundurkan diri untuk mencari tantangan di kompetisi lain.

Persebaya Surabaya harus legowo pilar-pilar proyek juaranya angkat kaki.

Belum diketahui ke mana Makan Konate akan berlabuh.

Saat pamit, dia mengaku ada beberapa tim Asia Tenggara dan Asia yang menjalin komunikasi dengannya.

https://bola.kompas.com/read/2020/12/17/17000058/perjalanan-makan-konate-di-persebaya-proyek-besar-tetapi-antiklimaks

Terkini Lainnya

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke