Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sahkan Gol Tangan Tuhan Maradona, Eks Wasit asal Tunisia Tak Menyesal

KOMPAS.com - Mantan wasit asal Tunisia, Ali Bin Nasser, mengaku bangga pernah membantu Diego Maradona mencetak gol tangan tuhan pada laga perempat final Piala Dunia 1986.

Gol tangan tuhan Maradona tercipta ketika Argentina mengalahkan Inggris 2-1 untuk lolos ke semifinal Piala Dunia yang dihelat di Meksiko itu.

Maradona menjadi bintang pada laga tersebut setelah memborong seluruh gol kemenangan Argentina dengan cara yang tidak biasa.

Gol pertama Maradona tercipta pada menit ke-51. Maradona saat itu mencetak gol sesuai memenangi duel udara melawan kiper Inggris, Peter Shilton.

Dalam tayangan ulang, sangat terlihat jelas bahwa Maradona menggunakan tangan kirinya untuk membelokkan bola masuk ke gawang.

Meski demikian, wasit tidak menganulir sehingga aksi Maradona itu dikenang dengan sebutan gol tangan tuhan.

Gol kedua Diego Maradona pada menit ke-55 juga tak kalah mengejutkan dunia.

Maradona melakukan aksi individu dari tengah lapangan dengan melewati lima sampai enam pemain Inggris, termasuk Peter Shilton, sebelum melesakkan bola masuk ke gawang dengan kaki kanannya.

Dua gol itu kini kembali dikenang setelah Maradona meninggal dunia karena serangan jantung pada usia 60 tahun, Kamis (25/11/2020) waktu setempat.

Salah satu orang yang ikut bercerita mengenang dua gol Maradona ke gawang Inggris itu adalah wasit yang memimpin pertandingan, Ali Bin Nasser.

Dalam keterangannya, Ali Bin Nasser masih ingat setiap detil proses terjadinya dua gol Diego Maradona.

Meskipun menjadi kontroversi, Ali Bin Nasser mengaku sangat bangga karena ikut terlibat dalam momen bersejarah yang diciptakan Maradona itu.

Terkait gol pertama Maradona, Ali Bin Nasser mengakui dirinya tidak melihat jelas apa yang terjadi di kotak penalti Inggris.

Namun, Ali Bin Nasser berani mengesahkan gol tersebut karena asistennya, Bogdan Dochev, tidak menunjukkan tanda-tanda handball.

Hal itulah yang membuat Ali Bin Nasser yakin keputusannya itu tidak salah karena sesuai dengan aturan.

"Saya masih ingat proses terjadinya gol pertama Maradona dengan jelas," kata Ali Bin Nasser dikutip dari situs BBC Sport, Sabtu (28/11/2020).

"Bek Inggris (Steve Hodge) membuat bola ke atas sehingga Maradona dan Peter Shilton berduel di udara. Mereka berdua berada jauh dari pandangan saya," ucap Ali Bin Nasser.

"Maradona dan Peter Shilton menghadap asisten wasit (Dochev). Awalnya saya ragu-ragu. Saya kemudian melihat Dochev yang langsung berlari ke tengah lapangan (tanda gol)," tutur Ali Bin Nasser.

"Dochev tidak memberi isyarat telah terjadi handball. Instruksi yang diberikan FIFA kepada kami sudah jelas. Jika ada orang (asisten wasit) yang memiliki posisi lebih baik, saya harus menghormati pandangannya," ucap Ali Bin Nasser.

"Bagi saya, itu 100 persen gol, dan sesuai dengan instruksi FIFA," tutur Ali Bin Nasser menambahkan.

Lebih lanjut, Ali Bin Nasser mengaku sangat terkejut dengan aksi individu Maradona melewati hampir setengah pemain Inggris untuk mencetak gol kedua.

Ali Bin Nasser pada awalnya mengira Maradona akan terjatuh karena terus diganggu oleh hampir setengah pemain Inggris.

Pikiran itu bahkan sempat membuat Ali Bin Nasser menghentikan aksi Maradona dengan meniup peluit tandan pelanggaran.

Mengenang hal itu, Ali Bin Nasser mengaku bangga karena tidak jadi meniup peluit sehingga publik bisa melihat gol terbaik dalam sejarah Piala Dunia yang diciptakan Maradona.

Berikut adalah keterangan lengkap Ali Bin Nasser mengenai proses terjadinya gol kedua Maradona ke gawang Inggris pada perempat final Piala Dunia 1986:

"Maradona sudah berlari dari tengah lapangan. Saya saat itu terus mengikutinya dari dekat. Ketika Anda seorang wasit dan Maradona bermain, Anda tidak bisa mengalihkan pandangan,"

"Mereka (Inggris) mencoba menjatuhkan Maradona pada tiga kesempatan. Namun, dengan keinginan untuk menang, Maradona terus melanjutkan aksinya,"

"Saya saat itu melihat dari luar kotak penalto dan bertanya-tanya bagaimana pemain ini bisa lepas dari tiga pemain bertahan Inggris?. Dia berlari hampir sejauh 50 meter,"

"Saya saat itu berpikir para pemain Inggris akan mencoba menjatuhkannya. Saya sempat mengharapkan itu terjadi dan siap meniup peluit untuk memberi penalti ke Argentina,"

"Saya terkejut ketika Maradona berhasil lolos dan melewati Peter Shilton untuk mencetak apa yang akan menjadi gol terbaik abad ini,"

"Jika saya saat itu meniup peluit karena pelanggaran pada salah satu dari tiga kontak pertama, kami mungkin tidak akan menyaksikan sesuatu yang luar biasa,"

"Tidak meniup peluit dan membiarkan Maradona melakukan aksinya adalah salah satu pencapaian saya yang paling membanggakan,"

"Saya bangga dan dihormati sebagai pribadi dan sebagai wasit karena telah memainkan peran dalam momen bersejarah itu,"

Setelah mengalahkan Inggris, Maradona dan Argentina terus melaju hingga berhasil merengkuh gelar juara Piala Dunia 1986.

Pada semifinal, Maradona kembali mencetak dua gol untuk membantu Argentina mengalahkan Belgia 2-0.

Maradona kemudian mencegak satu assist pada laga final melawan Jerman Barat yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Argentina.

https://bola.kompas.com/read/2020/11/28/11000038/sahkan-gol-tangan-tuhan-maradona-eks-wasit-asal-tunisia-tak-menyesal

Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke