Buku yang diluncurkannya itu berjudul 'Achsanul Qosasi: 10.01 Cerita Bola: dari Madura, Moscow, hingga Liverpool'.
"Ini cerita perjalanan saya di dunia sepak bola, detail, dan disampaikan dengan dukungan foto-foto," kata Achsanul Qosasi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (16/10/2020).
Buku setebal 120 halaman dan berwarna itu bercerita tentang betapa cintanya Achsanul Qosasi pada sepak bola.
Saking cintanya, dia menyebut sepak bola adalah istri keduanya.
"Gue bisa gila kalau tidak mengurus bola," ujar Achsanul.
AQ, sapaan akrab Achsanul Qosasi, memulai aktivitasnya di sepak bola dari klub kecil, PS Merpati.
Setelah itu, dia mengurus PSJS Jakarta Selatan, Asprov PSSI DKI, hingga menjadi petinggi di PSSI, sampai akhirnya punya klub profesional Madura United.
Di tangan AQ, Madura United jadi mentereng dan menjadi ikon lain bumi Madura selain garam, santri, karapan sapi, atau pondok pesantren.
Di buku ini juga dijelaskan soal bintang-bintang yang datang silih berganti ke Madura.
Bahkan, sejak 2012, puluhan pemain asing dari lima benua pernah singgah di Madura.
Bahkan, karena bintang-bintang itu, Madura United sempat di juluki Los Galacticos-nya Indonesia.
Satu lagi, dalam buku itu juga diceritakan soal anaknya, Annisa Dzafarina, yang disebut-sebut sebagai titisan.
Nisa, putri tunggal AQ, baru saja lulus dari UEFA Certificate Course dan itu menjadi kebanggaan bagi sang anak yang juga Chief Operating Officer (COO) Madura United.
"Sampai enggak sadar, buku ini juga menyebut kami adalah football family," kata AQ.
Buku ini juga memuat sederet testimoni, antara lain dari Gregorius Nwokolo, Haruna Soemitro, Slamet Nurcahyo, Rahmad Darmawan, dan Habib Zia Ulhaq.
https://bola.kompas.com/read/2020/10/16/21200048/presiden-madura-united-luncurkan-buku-memoar-sepak-bola