KOMPAS.com - Pemain yang berkiprah di Liga Thailand, Yanto Basna ungkap masalah mendasar timnas Indonesia yang sulit mengangkat trofi juara.
Indonesia sejatinya tidak pernah kekurangan memiliki talenta pemain sepak bola terbaik di seluruh penjuru negeri
Bahkan, Indonesia kini mulai mengekspor talenta pemain sepak bolanya ke luar negeri.
Yanto Basna jadi salah satu pemain Indonesia yang sukses mengembangkan karier sepak bola ke luar negeri.
Basna tercatat bermain di Liga Thaiand bersama dengan tim PT Prachuap FC.
Bisa bermain di Liga Thailand, membuat eks Persib tersebut membuka mata mengenai perbedaan-perbedaan antara sepak bola Thailand dengan Indonesia.
Belum lama ini Yanto Basna bahkan mengungkapkan masalah yang membuat timnas Indonesia tertinggal dari timnas Gajah Putih Thailand.
Menurutnya masalah pertama adalah minimnya kesempatan pelatih dalam memahami setiap pemainnya.
Hal ini terbukti dari seringnya timnas Indonesia bergonta-ganti pelatih.
Tercatat sudah 12 kali timnas Indonesia berganti struktur kepelatihan, terbaru Indonesia kini dilatih pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia selama ini memang selalu memberikan kontrak jangka pendek dengan orientasi target yang besar bagi setiap pelatih.
Berbeda dengan Thailand yang diberikan konrtrak jangka panjang minimal dua sampai tiga tahun.
"Kalau di Thailand pemain hanya dicopot satu dua pemain, tapi timnya utuh," ujar Yanto Basna dikutip dari kanal Youtube Bayu Eka Sari.
"Pelatihnya dikontrak dalam jangka waktu dua atau tiga tahun," tambahnya.
Selain masalah pelatih yang dikontrak singkat, dia juga mengatakan faktor mental di dalam tim yang perlu diubah.
"Poin pentingnya itu, sipapun pelatihnya akan kembali ke mental, mental sangat penting," ujar Yanto Basna.
Ia juga menilai persoalan mental juga tak kalah penting di dalam sebuah tim.
Yanto Basna meyakini tidak ada pelatih di dunia yang sanggup membawa perubahan bagi timnas Indonesia, jika mentalnya juga tidak diubah.
Bahkan, pelatih kenamaan asal Eropa sekalipun dinilainya tak bisa menghasilkan prestasi bagi skuad Garuda, jika mental tetap buruk.
"Poin pentingnya itu. Siapapun pelatihnya, akan kembali ke mental. Mental sangat penting," ujar Yanto Basna. (Ridwan Budiman)
https://bola.kompas.com/read/2020/06/05/09200078/yanto-basna-beberkan-penyebab-timnas-indonesia-seret-gelar-juara