Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uang Dianggap Motif Utama Liga Inggris Dilanjutkan di Tengah Pandemi

KOMPAS.com - Rencana melanjutkan Liga Inggris di tengah pandemi virus corona kembali mendapat tanggapan negatif dari pemain yang terlibat.

Kritik kali ini datang dari bek Aston Villa, Tyrone Mings.

Mings menilai Liga Inggris hanya mementingkan faktor ekonomi tanpa memperhatikan keselamatan pemain ketika memutuskan melanjutkan kompetisi.

"Saya yakin faktor finansial adalah motif utama mereka melanjutkan kompetisi, Bukan integritas," kata Mings dikutip dari situs Daily Mail.

"Saya dan pemain lain tidak punya pilihan. Kami menjadi pihak paling terakhir yang diajak berdiskusi. Itu menjadi bukti bahwa pemain bukan prioritas dalam sepak bola," tutur Mings.

"Kami tidak masalah dengan itu. Kami adalah komoditas dalam sepak bola dan harus menerima," ujar Mings menambahkan.

KPMG, sebuah perusahaan multinasional penyedia jasa audit, pajak, dan konsultan, pernah merilis riset soal kerugian yang akan diderita lima liga top Eropa jika kompetisi musim ini tidak dilanjutkan.

Hasilnya, Liga Inggris menjadi yang paling rugi dibandingkan Liga Italia, Liga Jerman, Liga Perancis, dan Liga Spanyol.

Menurut KPMG Football Benchmark, kerugian maksimal Liga Inggris jika tidak dilanjutkan mencapai 1,25 miliar euro atau setara Rp 22,5 triliun.

Lebih lanjut, Mings mengakui masih takut ketika diminta kembali berlatih untuk mempersiapkan diri menyambut kelanjutan kompetisi.

Mings pada akhirnya terpaksa kembali berlatih karena sudah terikat kontrak dengan Aston Villa.

"Finansial menjadi faktor pendorong kelanjutan kompetisi. Saya pikir semua orang setuju akan hal itu," kata Mings.

"Premier League adalah monster dengan keuntungan yang dihasilkan. Saya tidak mau mengeluh karena sudah menjadi bagian dari itu sejak lama," tutur Mings.

"Kini, ketika atmosfir kelanjutan kompetisi tidak mengenakkan, saya juga tidak boleh mengeluh. Saya menerima situasi sekarang," ujar Mings menambahkan.

Mings bukan pemain pertama yang memberikan pendapat negatif soal rencana melanjutkan Liga Inggris di tengah pandemi.

Sebelumnya, Trooy Deeney (Watford), Willian Borges (Chelsea) dan Raheem Sterling (Manchester City) sudah terlebih dahulu mengutarakan pendapatnya.

Ketiga pemain itu kecewa dengan keputusan Liga Inggris dilanjutkan karena khawatir tertular virus corona.

Seluruh tim peserta Liga Inggris pada akhir April 2020 sudah sepakat melanjutkan dan menyelesaikan kompetisi musim ini.

Premier League kemudian merilis dokumen Project Restart yang berisi panduan untuk semua tim ketika menggelar latihan terbuka.

Semua tim Liga Inggris kemudian sudah mulai kembali berlatih di fasilitas masing-masing sejak 18 Mei 2020.

Usaha tim peserta dan Premier League untuk melanjutkan kompetisi mendapat sambutan positif dari Pemerintah Inggris.

Pemerintah Inggris baru-baru ini mengumumkan akan mengizinkan penyelenggaraan event olahraga mulai 1 Juni 2020.

Tidak lama setelah pengumuman itu, Premier League memilih 17 Juni 2020 sebagai tanggal kelanjutan Liga Inggris musim ini.

Meski demikian, hingga saat ini Premier League masih belum merilis jadwal terbaru.

https://bola.kompas.com/read/2020/06/01/00050018/uang-dianggap-motif-utama-liga-inggris-dilanjutkan-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke