Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diusulkan Persipura, Maruarar: Mengurus Sepak bola Harus Konsisten

KOMPAS.COM - Persipura Jayapura mengusulkan Maruarar Sirait sebagai salah satu Direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Soal usulan dari Mutiara Hitam itu, Ara, begitu dirinya disapa, menegaskan, mengurus sepak bola harus konsieten terutama soal transparansi.

Diketahui, tiga direksi PT LIB, Cucu Sumantri yang menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT LIB, dan tiga komisaris PT LIB seperti Sonhadji, Hasani Abdul Gani, dan Hakim Putratama memutuskan mundur dari jabatan tersebut.

Sebelum ada pengganti, Persipura yang masuk dalam klub-klub sebagai pemegang saham terbesar menyebutkan nama Maruarar jadi satu dari tiga nama yang dinilai layak diberikan kepercayaan tersebut. Selain Ara, ada juga nama Tommy Welly dan Tigor Shalom Boboy.

Maruarar akrab dengan turnamen Piala Presiden. Untuk sepak bola sudah empat kali ajang itu dipimpinnya sebagai Ketua Steering Committee (SC).

Tidak hanya di sepak bola, penyelenggaraan Piala Presiden juga berlangsung sukses di cabang olahraga bola basket.

Bagi Maruarar, ada empat poin penting kenapa Piala Presiden bisa berjalan lancar dan sukses tanpa ada masalah.

Yang paling penting menurut pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 50 tahun silam itu adalah, mengurus sepak bola harus memegang teguh konsistensi.

“Pertama, harus konsisten harus di audit. Makanya Piala Presiden selalu di audit oleh PwC (PricewaterhouseCoopers). Auditor yang kelasnya internasional. Apalagi pak Presiden Jokowi juga maunya sepak bola Indonesia ke wilayah internasional. Jadi harus auditornya internasional. Makanya selama Piala Presiden sepak bola empat kali penyelenggaraan selalu diaudit PwC dan hasilnya selalu bagus,” ungkap Maruarar.

“Nomor dua, tidak menggunakan uang negara. Kami buktikan selama kami membuat event Piala Presiden baik sepak bola empat kali dan basket sekali, tidak pernah menggunakan uang negara. Dan buktinya, sponsornya banyak. Nomor tiga, semua hak-hak klub, hak-hak pemain, hadiah-hadiah tidak pernah terlambat,” lanjutnya.

Sementara satu poin lain yang dikedepankan Maruarar selama menjadi SC Piala Presiden adalah terkait pengaturan skor.

Dia menegaskan untuk bisa menjaga hal tersebut tidak terjadi maka perlu kolaborasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI.

“Nomor empat, tidak boleh ada pengaturan skor. Piala Presiden selama ini bekerjasama baik dengan Kapolri, Panglima TNI. Oleh karena itu di Piala Presiden tidak ada isu pengaturan skor. Sebetulnya mengurus sepak bola itu tidak sulit, selama kita mengedepankan integritas dan kepercayaan,” paparnya.

Maruarar pun menyampaikan, semua poin-poin yang dijalankan selama memimpin turnamen Piala Presiden juga sudah disampaikan kepada Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan.

Dia yakin, di bawah Iwan Bule, begitu Iriawan disapa, sepak bola Indonesia maju dan lebih baik.

“Saya sempat mengundang makan di restoran saya. Kita ngobrol dengan pak Iwan Bule dan kita dukung pak Iwan Bule memajukan sepak bola Indonesia. Semua poin-poin itu sudah saya sampaikan kepada beliau saat itu,” tutur Maruarar, yang juga pembina SSB Taruna Merah Putih.

Ketua Umum (Ketum) Persipura, Benhur Tommy Mano, pun menyampaikan langsung alasannya mengusulkan Maruarar jadi salah satu direksi PT LIB.

Dengan pengalaman sebagai SC Piala Presiden sebanyak empat kali, politisi PDI Perjuangan itu punya kapasitas untuk memimpin operator kompetisi profesional di Tanah Air.

“Dia pernah pernah ditunjuk sebagai ketua Steering Committee Piala Presiden. Dia sudah berpengalaman di sepak bola. Dia tidak terlibat dalam mengelola klub. Itu yang kami usulkan yang tidak terikat dengan klub. Bisa bebas, independen dalam memimpin kedepan. itu harapan kami PT LIB kedepan,” terang Walikota Jayapura itu.

https://bola.kompas.com/read/2020/05/19/19300038/diusulkan-persipura-maruarar-mengurus-sepak-bola-harus-konsisten

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke