Ini Dampak Kelanjutan Liga Korsel di Media Sosial

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) melanjutkan kembali kompetisi liga sepak bolanya pada Jumat (8/5/2020).

Pada pembukaan musim 2020 itu, Liga Korsel (K-League) mempertandingkan laga Jeonbuk Hyundai Motors melawan Samsung Bluewings.

Hasilnya, Jeonbuk menang 1-0.

Pertandingan yang digelar di stadion tanpa disaksikan penonton itu disiarkan langsung oleh media dengan berbagai platform mulai dari televisi hingga media sosial.

Hasil laga yang disaksikan secara global itu adalah 3,4 juta pemirsa di Twitter dan 234.000 di YouTube.

Rinciannya, pemirsa di Turki berkontribusi 18 persen dari total audiens.

Penonton Brasil menyetor 15 persen dan Spanyol menyumbang 9 persen.

Laga kedua klub dalam siaran tundanya disiarkan televisi di 36 wilayah.

K-League mengatakan enam pertandingan pertama musim 2020 menampakkan pertumbuhan rata-rata pemirsa 30.172.

Angka ini merupakan peningkatan 18 persen ketimbang musim lalu.

Korsel termasuk negara pertama di Asia yang kembali mengizinkan kelanjutan kompetisi sepak bola di tengah pandemi corona.

Pemangku kepentingan menerapkan protokol ketat kesehatan untuk mencegah perseberan corona.

K-League awalnya dimulai pada 29 Februari 2020.

Namun, pada lima hari sebelum laga, kompetisi ditunda lantaran pandemi corona.

Korsel sudah melakukan tes kesehatan pada seribu lebih pemain.