Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Kurniawan DY soal Eksplorasi Posisi Sebelum Jadi Striker

Pengalaman itu membuka visinya sebagai pelatih dalam lingkup pembinaan usia muda.

Kurniawan mengingat dulu ketika awal masuk ke sekolah sepak bola, dia berposisi sebagai libero.

Posisi itu digadang-gadang sebagai playmaker lini bekalang, tetapi akhirnya tergerus sepak bola modern.

Namun, posisi tersebut tidak berjalan lama. Masuknya pemain baru dengan posisi yang sama membuat posisi pemain yang biasa di panggil Si Kurus bergeser ke stopper.

Kejadian terulang kembali yang kemudian membuatnya naik ke sektor gelandang. Dia menjadi gelandang cukup lama sampai saat masuk Diklat Salatiga.

Dari sana, ketajaman Kurniawan Dwi Yulianto terus terasah hingga akhirnya naik menjadi wing kiri dan berakhir menjadi striker.

"Waktu itu striker, lulus SMA dan akhirnya saya digeser ke striker, dan ternyata prestasi saya di striker lumayan," kata pria yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Sabah FA itu.

Pengalamannya berganti-ganti posisi tidak terjadi dengan cepat. Butuh waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun baginya untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lain.

Akan tetapi, pengalaman tersebut membuat Kurniawan Dwi Yulianto tahu betul bagaimana pentingnya eksplorasi posisi bagi seorang pemain.

Keyakinannya pun bertambah setelah menempuh pendidikan kepelatihan.

Dari referensi yang didapatkan, ternyata pelatih disarankan untuk tidak mengekang pemain dalam satu posisi saja.

"Jadi menurut yang saya pelajari untuk usia dini itu tidak boleh mengotak-ngotakkan pemain per posisi. Artinya, seluruh pemain dipersilakan mengeksplorasi posisi, terutama pemain 12 tahun ke bawah," katanya.

"Jangan batasi mereka dengan satu posisi saja, kalau dibatasi seperti itu, mereka akan terbatas juga," ucapnya.

https://bola.kompas.com/read/2020/04/29/10000088/cerita-kurniawan-dy-soal-eksplorasi-posisi-sebelum-jadi-striker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke